TAHTA Suci Vatikan baru saja resmi mengumumkan penetapannya atas diangkatnya Uskup Keuskupan Agung Jakarta sekaligus Ketua KWI Ignatius Kardinal Suharyo menjadi anggota Kongregasi Suci Evangelisasi untuk Bangsa-bangsa.
Selain Kardinal Suharyo, Vatikan juga menunjuk Kardinal Czerny SJ menjadi anggota Kongregasi (baca: semacam Kementerian) yang sama.
Sebagai lembaga resmi Vatikan, Kongregasi Suci untuk Evangelisasi Bangsa-bangsa berkantor di Vatikan.
Namun ini tidak berarti, Kardinal Suharyo harus juga “ngantor” di Vatikan.
Kalau ada pertemuan-pertemuan, tentu saja kehadiran baik Kardinal Suharyo dan Kardinal Czerny SJ amat-amat diperlukan.
Baik Kardinal Suharyo dan Kardinal Czerny SJ sama-sama menerima pengangkatan mereka sebagai Kardinal tanggal 5 Oktober 2019 lalu.
Pelantikan mereka sebagai Kardinal berlangsung dalam sebuah seremoni di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Kardinal Tagle sebagai Ketua Kongregasi
Kongregasi Suci untuk Evangelisasi Bangsa-bangsa (Congregatio pro Gentium Evangelizatione) adalah semacam “Kementerian” dalam Kuria Vatikan yang mengurusi hal-hal berkaitan dengan karya misi dan lainnya.
Paus Fransiskus barus saja mengangkat Kardinal Luis Antonio Tagle menjadi Kepala Kongregasi Suci untuk Evangelisasi Bangsa-bangsa ini mulai Desember 2019 lalu.
Sebelum dua pekan lalu resmi meninggalkan Manila, Kardinal Tagle adalah Uskup Keuskupan Agung Manila.
Saat dua tahun lalu berkunjung ke Jakarta untuk sebuah acara seminar, Kardinal Tagle menyempatkan waktu untuk bicara tentang Ensiklik Laudato Si kepada sejumlah kalangan di Jakarta.
Perbincangan ini terjadi di Kantor KWI Jl. Cikini 2/10.
Dalam percakapan informal itu, Kardinal Tagle juga berkisah bahwa beliau menyempatkan diri untuk sowan bersilahturahmi ke Wisma Keuskupan Agung Jakarta dan bertemu Mgr. Ignatius Suharyo.
Kini, keduanya sudah menjadi Kardinal dan dengan demikian pula punya peluang untuk nantinya bisa dipilih menjadi Paus dalam sebuah Konklaf.
Tentu kita bertanya, kenapa dua orang Kardinal dari wilayah Gereja Asia Tenggara kini menduduki jabatan strategis di Kongregasi Suci untuk Evangelisasi Bangsa-bangsa?
Sudah tak bisa ditampik bahwa masa depan Gereja Katolik Semesta kini sudah “bergeser” dari Eropa menuju Afrika dan Asia, khususnya Asia Tenggara.
Ingat bahwa Filipina bak ibarat “negara Katolik”, sedangkan Indonesia di bawah “arahan kolegialitas” para Uskup di KWI dengan Kardinal Suharyo sebagai Ketuanya mulai berderap maju dalam perwujudan imannya sebagai Gereja yang “menyapa” sesama.
Di Keuskupan Agung Jakarta sendiri, Kardinal Suharyo sangat antusias mengajak Umat Katolik di KAJ untuk senantiasa berbelarasa dengan sesama di kanan-kirinya melalui gerakan peduli pendidikan dan Berkhat Santo Yusup.