PAUS Fransiskus sakit flu biasa. Bukan coronavirus.
Paus juga telah menjalani prosedur baku dengan mengikuti protokol tes kesehatan guna bisa menentukan benar-tidaknya dugaan terpapar infeksi Covid-19.
Dan hasilnya negatif. Tak terkait flu dengan “patologi” lainnya. Tidak disebutkan kapan tes coronavirus itu dilakukan dan di mana hal itu terjadi.
Sanggahan atas berita media Italia
Konfirmasi ini dirilis oleh Direktur Communication and Press Office Vatikan Matteo Bruni tanggal 4 Maret 2020 atau tanggal 3 Maret waktu Italia. Juga dimaksudkan sebagai sanggahan Vatikan atas sebuah artikel berita berbahasa Italia terbitan Roma.
Pernyataan Bruni ini baru muncul di beberapa laman media utama berbahasa Italia. Lainnya belum merilisnya, termasuk Vatican News, setidaknya hingga hari Rabu pagi tanggal 4 Maret 2020 waktu Indonesia.
Flu biasa
“Sakit flu yang dialami Bapa Suci hari-hari terakhir ini tidak terkait dengan gejala patologis pada jenis flu lainnya,” kata Bruni menjawab media Italia.
“Paus tetap menjalankan akvititas hariannya seperti memimpin Perayaan Ekaristi dan mengikuti Retret yang hari-hari ini berlangsung di La Casa Divin Maestro di Ariccia,” tambahnya.
Karena mengalami sakit flu ini, sejumlah agenda acara yang telah direncanakan dibatalkan.
Sekedar diketahui, Paus Fransiskus kini hanya punya satu paru-paru saja. Satu paru lainnya telah diambil, karena saat muda terkena sakit TBC.
Paus juga mengalami sedikit kesulitan saat menaiki tangga. Namun, secara keseluruhan kesehatan Paus Fransiskus hingga sekarang ini masih prima.
Saat ini, Paus asal Argentina dan pernah menjadi Provinsial Jesuit untuk Provinsi Argentina-Uruguay ini telah berusia 83 tahun.
Otoritas Vatikan kemarin juga merilis informasi resmi bahwa seorang imam berkewarganegaraan Perancis telah dikarantina masuk RS karena gejala terjangkit infeksi coronavirus.
Pastor Perancis ini adalah karyawan internal Vatikan.
Berdampak pada turisme Italia
Wabah coronavirus yang kini melanda Italia kawasan utara –utamanya di Lombardi, dekat Milan—berdampak pada menurunnya jumlah turis asing masuk Italia, termasuk Roma dan Vatikan.
Laporan media lokal berbahasa Italia menyebutkan, jumlah turis asing yang berkunjung masuk ke Museum Vatikan mengalami penurunan tidak kurang dari 60%.
Berita beberapa waktu memang simpang siur, beruntung bahwa sebagian umat Katolik tidak mudah terbawa arus hoaks. Disituasi yang seperti ini pengorbanan pengorbanan yang telah dilakukan Paus kita lebih besar dari isue isue yang ada saat ini. dengan alat vital yang tunggalpun Paus Fransiskus masih melayani umat Allah dengan penuh cinta. Patut menjadi keteladanan kita dalam pelayanan kepada sesama.