TULISAN sederhana ini ditujukan kepada mereka yang baru mengenal agama Katolik dan remaja Katolik yang masih menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama.
Dalam Alkitab dikisahkan tentang orang kaya yang jahat meninggal dan bertemu Lazarus si orang miskin di kehidupan setelah kematian. Lazarus lebih dulu meninggal dan pernah dihina oleh si orang kaya yang jahat itu.
Kisah di kehidupan setelah kematian itu adalah penderitaan si orang kaya di api neraka, namun masih melihat kebahagiaan Lazarus di surga. Orang kaya jahat itu menyesal dan tidak mau penderitaannya akan dialami oleh keluarganya kelak yang saat ini masih hidup di dunia.
Orang kaya itu mengusulkan agar Nabi Abraham yang bahagia bersama Lazarus di surga, agar mengutus orang yang sudah mati untuk pergi ke dunia orang hidup supaya menceritakan keadaan kehidupan sesudah kematian.
Abraham menjawab bahwa pada mereka sudah ada Taurat Musa dan pengajaran para nabi sebagai pedoman mereka. Bahkan andaikata ada orang dari kematian datang kepada mereka belum tentu mereka percaya.
Apa yang dikatakan Abraham sungguh benar. Buktinya, Yesus Kristus yang sudah wafat dan bangkit lalu menampakkan diri kepada umat manusia tidak juga membuat semua orang di dunia serta merta percaya kepada ajaran Musa, para nabi dan Injil.
Sebab, percaya akan adanya kehidupan setelah kematian membutuhkan iman.
Kepada murid-muridNya, Yesus menggunakan bahasa pertanian untuk menjelaskan kebangkitan orang mati. Dia mengajak kita melihat peristiwa benih yang ditaburkan dalam tanah kemudian tumbuh menjadi tanaman baru dengan jenis yang sama pada benih.
Jadi, lihatlah, kalau benih sawi yang ditanam akan tumbuh sawi baru. Kebaikan dan kejahatan akan membawa dampak bagi hidup selanjutnya seperti kejenisan pada sebuah bibit yang ditanam.
Tubuh fisik kita bisa hancur. Namun jiwa dapat diberikan badan baru oleh Allah. Coba lihat kartu memori handphone Anda. Kartu memori itu bisa rusak. Namun foto-foto kenangan, dokumen berharga lainnya dalam kartu memori itu dapat dipindahkan ke kartu memori yang baru.
Dalam kebangkitan orang beriman, Tuhan akan memberikan tubuh yang baru. Tubuh yang fana akan binasa namun jiwa tidak binasa melainkan memperoleh tubuh kebangkitan. Oleh sebab itu, kebangkitan artinya memperoleh hidup baru.