HARI-hari ini, nama Mgr. Gianluca Pezzoli (58) telah menjadi trending topic dalam sebaran percakapan di grup-grup WA Katolik. Intinya mengatakan, imam senior ini dikabarkan telah terpapar virus mematikan Covid-19.
Keuskupan Mantova dari mana Mgr. Pezzoli berasal membenarkan berita tersebut. Namun, pihak Keuskupan Mantova, tulis The Catholic Herald, tidak bersedia memberi informasi di RS mana Mgr. Pezzoli telah dirawat.
Yang lebih menarik adalah keterangan lanjutannya. Sudah bertahun-tahun lamanya, Mgr. Pezzoli ini tinggal di Casa Santa Marta. Nah, di tempat yang sama itu pula, Paus Fransiskus juga tinggal.
Lalu, imajinasi kita melangkah lebih jauh.
Jangan-jangan Paus Fransiskus bisa dengan gampang akan ketularan infeksi coronavirus. Belum lagi muncul berita bahwa hari-hari ini Paus sudah selalu makan sendiri di sebuah kamar tanpa kehadiran orang lain.
Lalu, media Katolik pun jadi riuh. Benarkah informasi kudapan di mesdos ini?
Awal pekan ini, Sesawi.Net mencoba menghubungi pejabat Vatikan. Jawaban beliau kurang lebih mengatakan “tidak tahu soal hal itu”.
Bahkan dia menyebut dirinya baru tahu dari sebaran informasi di medsos yang dikirim oleh relasinya dari Indonesia. “Sebaiknya tanya saja kepada Nuncio,” imbaunya.
Dari mana berasal?
Kabar-kabur mengenai kondisi sakit terpapar Covid-19 yang telah menimpa Mgr. Gianluca Pezzoli pertama kalinya muncul di sebuah media lokal berbahasa Itali yakni Il Messaggero.it.
Berita di situs ini muncul pada tanggal 25 Maret lalu dan kemudian dikopas oleh beberapa media Barat lainnya yakni America Magazine berbasis di AS, The Catholic Herald di Inggris dengan inti berita: Mgr. Pezzoli telah terpapar Covid-19 dan sudah dibawa ke RS untuk perawatan dan isolasi diri.
Yang menarik justru dampak dari “fakta” itu. Bagaimana kondisi Paus Fransiskus yang –kita semua tahu—sudah sepuh dengan usianya 83 tahun dan hanya punya satu paru-paru saja?
Maka, dalam kondisi usia sepuh dan hanya “berbekal” satu paru-paru itu, maka beliau menjadi sangat rentan bisa terkena paparan virus mematikan ini.
Namun, America Magazine –seraya mengutip sumber-sumber internal Vatikan, memastikan bahwa Paus tidak melakukan kontak fisik dengan Mgr. Pezzoli.
Mgr. Pezzoli bisa bertemu Paus, hanya kalau ada urusan penting dan mendesak.
Siapakah Pezzoli?
Mgr. Gianluca Pezzoli adalah imam dari Keuskupan Mantova dan kini dipekerjakan di bagian Sekretariat Negara –sebut saja Kementerian Luar Negeri Vatikan—utamanya di Italian Section. Nama lembaga resminya adalah Addetto agli Uffici della Segreteria di Stato di S.S. Papa Francesco
Ia adalah imam diosesan, lahir tahun 1962, dan menerima tahbisan imam pada tahun 1987.
Konfirmasi tak berhasil
Pada tanggal 26 Maret, sejumlah media Barat mencoba mengkonfirmasi “kabar-kabur” ini, namun Vatican Press Office tidak merespon permintaan ini.
Yang pasti, bersama sejumlah imam dan monsinyur lainnya dari berbagai negara, Mgr. Pezzoli juga tinggal di apartemen yang sama “Casa Santa Marta” di mana Paus Fransiskus juga tinggal.
American Magazine –sebuah majalah produksi para Jesuit di AS—malah mengatakan, sejumlah orang yang telah melakukan “kontak fisik” dengan Mgr. Pezzoli dikabarkan telah melakukan tes, namun hasilnya hinggga berita ini kami rilis tidak pernah dipublikasikan.
“Bisa jadi mereka sudah memberlakukan kebijakan isolasi diri, namun pihak Vatikan memilih bungkam,” tulis Catholic News Agency edisi terbit tanggal 26 Maret.
Namun kemudian Catholic News Agency melaporkan bahwa sudah pada tanggal 24 Maret itu, empat orang dari Vatikan resmi telah posisif terpapar Covid-19.
- Satu pasien adalah seorang imam dari Bergamo sudah terpapar sejak 6 Maret.
- Lima orang imam lainnya yang secara kebetulan melakukan kontak fisik dengan imam dari Bergamo saat menjalani pemeriksaan di klinik Vatikan langsung diperintahkan melakukan isolasi diri.
- Tiga pasien positif lainnya diperkirakan berasal dari unit gudang (ufficio merci) dan museum Vatikan.
- Dari empat orang dari dalam “tembok Vatikan” itu, kata juru bicara Vatikan Matteo Bruni, tidak ada nama “Mgr. Pezzoli”.
Yang menjadi masalah adalah –demikian tulis Il Messaggero.it yang kemudian dikutip oleh banyak media Barat– bagaimana kalau misalnya Paus Fransiskus sudah pernah melakukan kontak fisik dengan Mgr. Pezzoli lantaran mereka tinggal di Casa Marta yang sama?
Namun, pihak Vatikan menegaskan, Paus sudah hidup “menyendiri” setiap kali makan sejak beliau “dicurigai” sakit flu “tidak biasa” pada permulaan Rabu Abu tanggal 26 Februari lalu.
Sejak itu, jadwal kerja Paus dan sejumlah agenda langsung dikurangi atau malah dibatalkan. Meski demikian, beliau tetap melakukan pertemuan-pertemuan kecil dengan sejumlah orang.
America Magazine juga menampik “konklusi” bahwa terjadi kontak fisik antara Paus dan Mgr. Pezzoli.
Catatan pertemuan
- 26 Maret: Paus bertemu dengan Uskup Agung Giacomo Morandi, Sekretaris Kongregasi Ajaran Iman, Ketua Kongregasi Ibadat Ilahi dan Sakramen Cardinal Robert Sarah, dan HE Mario Cayota Zappettini yang berpamitan usai menjalani tugasnya sebagai Dubes Uruguay untuk Tahta Suci.
- Juga bertemu dengan Marco Impagliazzo, Ketua Komunitas Sant’Egidio.
PS: Diolah dari CNA, America Magazine, dan The Catholic Herald.