TOEFL Preparation bagi Siswa Tingkat Akhir Seminari St. Paulus Palembang

0
547 views
Reading activity.

DOSEN dan mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) Palembang memberikan pelatihan peningkatan keterampilan TOEFL bagi para seminaris tingkat akhir Seminari Menengah St. Paulus Palembang.

Skill berbahasa yang yang dilatih adalah listening, structure, dan reading. Pelatihan ini diadakan pada tiga hari yang berbeda, yaitu 14 dan 15 Februari, dan dilanjutkan tanggal 21 Maret 2020, bertempat di ruang kelas Seminari St. Paulus.

Pamong seminaris tingkat akhir sekaligus guru Bahasa Inggris Romo Anselmus Inharjanto SCJ, M.Phil (in ELT) menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing bagi para calon imam.

Beliau menjelaskan bahwa kebutuhan belajar bahasa asing tersebut harus diletakkan pada kerangka belajar yang tepat.

Terkadang program English Day yang sudah berjalan sejak lama tidak bisa menjadi satu-satunya cara untuk bisa memfasilitasi seminaris menguasai keterampilan berbahasa secara efektif.

Romo Anselmus SCJ mendukung kegiatan ini karena ketertarikan seminaris dalam pengusaan bahasa Inggris juga bisa menjadi indikator ketercapaian dari salah satu pilar di Seminari St. Paulus, Scientia.

Sebagai informasi, empat pilar seminaris adalah Sanctitas, Sanitas, Scientia, dan Sosialitas.

Dalam program pelatihan tersebut, seluruh peserta diajak untuk semakin mengenal peran TOEFL di dunia pendidikan.

Para seminaris harus siap adanya kebijakan yang menjadikan TOEFL sebagai salah satu instrumen tes penerimaan peserta didik di sebuah perguruan tinggi.


Pemaparan Materi

Para fasilitator yang melibatkan dosen dan mahasiswa dari UKMC merancang sebuah pelatihan yang interaktif untuk listening, reading, dan grammar.

Dalam pelatihan tersebut, seminaris diperkenalkan teknik pengerjaan dengan mengenal karakter soal yang disusun berdasarkan keterampilan dan hierarchical structure of knowledge.

Seperti pada keterampilan menemukan gagasan utama pada sebuah bacaan, seminaris belajar untuk secara cepat membaca teks bacaan dan menyimpulkan di mana bisa menemukan gagasan utama tersebut.

Kegiatan tersebut diawali dan diakhir dengan sebuah tes untuk melihat peningkatan yang muncul dari pelaksanaan kegiatan.

Pada akhir kegiatan, peserta diberi kesempatan untuk mengisi kuesioner sehingga fasilitator bisa mendapatkan qualitative feedback yang relevan demi peningkatan program-program di periode selanjutnya.

Kegiatan pre-test.
Para peserta program dan fasilitatornya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here