Percik Firman: Bijak dalam Bertindak

0
406 views

Rabu, 22 April 2020

Bacaan Injil : Yoh 3:16-21

“Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” ( Yoh 3:17)

Saudari/a ku ytk.,

HIDUP kita sehari-hari diwarnai aneka pilihan, dari hal yang sederhana sampai yang serius. Kita bisa memilih baju mana yang mau dipakai hari ini, mau memakai sepatu atau sandal, mau masak apa hari ini, mau mendoakan siapa hari ini, perkataan mana yang mau disampaikan ke orang lain (menghujat atau memuji), mau hidup berkeluarga atau selibat. Bahkan, sampai ada yang mengatakan: Menjadi tua adalah kepastian, menjadi dewasa adalah pilihan.

Bacaan Injil hari ini melanjutkan bacaan kemarin. Secara khusus hari ini diwartakan tujuan Yesus datang ke dunia. Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan, bukan menghakimi dunia. Dia diutus oleh Allah Bapa karena begitu sayangnya Allah pada kita. Ditegaskan, “Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia”.

Merenungkan bacaan Injil hari, saya teringat akan Bapak Uskup yang berkumis, Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Uskup Keuskupan Agung Semarang saat ini. Saya ingat saat test wawancara dalam solisitasi (melamar) masuk Praja Semarang tahun 2002 di Seminari Tinggi Kentungan, Rama Rubiyatmoko kala itu menjadi salah satu staf penguji saya. Pertanyaannya seputar relasi dengan orang lain, termasuk dengan wanita. Dia bertanya, “Seperti apa wanita idolamu?” 

Tuhan memilih Rama Rubi menjadi Uskup Agung Semarang mulai tahun 2017. Dia mempunyai motto penggembalaannya dalam Bahasa Latin: “Quærere et Salvum Facere”, yang artinya “Mencari dan Menyelamatkan”. Sebagai ahli hukum Gereja, beliau tahu persis roh dan spirit hukum Gereja. 

Semua aturan dan tindakan kita mengarah pada keselamatan jiwa-jiwa (salus animarum) sebagai hukum yang tertinggi. Ia dengan bijak memilih menghadirkan gambaran Allah yang penuh belas kasih dengan mencari dan menyelamatkan sebanyak mungkin jiwa. 

Sebagai contoh konkret, bersama tim kevikepan kategorial, Bapa Uskup berusaha mencari, mendata, menyapa dan melayani umat berkebutuhan khusus dengan memberikan pelayanan Sakramen Inisiasi (Baptis, Penguatan dan Ekaristi) di beberapa tempat di wilayah keuskupan ini.

Kita sebagai pengikut Yesus pun memiliki perutusan yang sama untuk membawa warta keselamatan dan sukacita bagi sesama. Seorang bijak pernah memberi nasihat: “Jika engkau tak mungkin memberi, jangan mengambil. Jika engkau terlalu sulit untuk mengasihi, janganlah membenci. Jika engkau tak dapat menghibur orang lain, janganlah membuatnya sedih. Jika engkau tak bisa memuji, janganlah menghujat. Jika engkau tak dapat menghargai, jangan menghina. Jika engkau tak suka bersahabat, jangan bermusuhan”.

Setiap pilihan ada di tangan Anda. Anda mau memilih yang mana dan mau melakukan apa terserah Anda. Semoga perkataan dan tindakan Anda membawa berkat, kedamaian dan keselamatan.

Pertanyaan refleksi, apa yang perlu diusahakan agar Anda makin bijak dalam memilih dan bertindak?

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan. # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here