Tahun A-2. Minggu Paska II
Kamis, 23 April 2020
Bacaan: Kis 5:27-33; Mzm 34:2.9.17-18.19-20; Yoh 3:131-36.
Renungan:
PETRUS dan rasul-rasul ketika menjawab larangan mengajar dari Mahkamah Agung dengan mengatakan, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia..” Perlu diingat bahwa mereka semua itu orang Yahudi dan beragama yang sama. Perkataan ini tidak mau mengatakan suatu radikalisme aliran melawan lebaga agama yang sah. Ini berbicara tentang kebenaran, yang sesungguhnya terjadi, dan bukan soal keyakinan pribadi para rasul. Kebenaran adalah kebenaran, tidak bisa dikurung dalam sebuah konsep dan keyakinan agama yang baku dan tidak berubah. Berhadapan dengan ini, memang diharuskan ada ketelitian, kecermatan, dan penyelidikan dari istitusi; tetapi nampaknya Mahkamah Agama tidak bersikap obyektif karena diwarnai dengan aneka kepentingan-kepentingan lain.
Pewartaan Kristiani atas salib dan kebangkitan Tuhan itu bukanlah ciptakan para rasul. Ada banyak bukti bahkan bukti sejarah bahwa yang disalibkan adalah Yesus baik dari para sejarawah Yahudi maupun dalam Talmut Yahudi. Orang Yahudi tidak pernah meragukan siapa yang disalib; orang-orang terdekat dengan Yesus, lingkaran keluarga dan para murid, dan tulisan-tulisan abad pertama juga jelas melihat bahwa yang disalibkan adalah Yesus. Demikian halnya dengan kebangkitan, kebangkitan merupkan kesaksian Kitab Suci yang ada sejak jaman dulu; ketidaan jenasah Yesus dan kesaksian para murid serta keberanian para murid juga menjadi tanda kebenaran kebangkitan itu; apalagi ditambah dengan tanda-tanda ajaib setelah itu. Dua kenyataan itu tak terbantahkan, dan inilah yang kita wartakan tanpa ragu.
Kontemplasi:
Gambarkanlah bagaimana dengan gigih para rasul menyatakan kebenaran iman.
Refleksi:
Apakah imanku akan salib dan kebangkitan kuat kupegang, kupertanggungjawabkan dan kuwartakan?
Doa:
Ya Bapa, semoga kebenaran iman akan salib dan kebangkitan Yesus semakin kuamini dan kuwartakan tanpa keraguan?
Perutusan:
Pelajari dengan benar tentang salib dan kebangkitan. Aminilah dan wartakanlah.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)