Lentera Keluarga – Dosamu sudah diampuni

0
430 views

Tahun A-2. Minggu Biasa XIII

Kamis,  2 Juli 2020. 

Bacaan:  Am 7:10-17; Mzm 19:8.9.19-11; Mat 9:1-8.

Renungan: 

SETELAH meredakan badai, setelah mengusir setan di Gadara, lagi-lagi Tuhan Yesus menujukkan  ototitasnya. Ia menyembuhkan orang lumpuh dengan berkata “Percayalah, anakKu, dosamu sudah diampuni.” Ada dua inspirasi iman yang dapat kita petik dari peristiwa ini:

Pertama, Beberapa orang yahudi percaya bahwa sakit, termasuk lumpuh, adalah akibat dari dosa, entah dosa pribadinya atau dosa orang tuanya. Maka kesembuhan pertama-tama diawali dengan pengampunan dosa. Kesembuhan pertama-tama adalah kesembuhan rohani. 

Kedua, urusan maaf memaafkan adalah urusan antar manusia, tetapi urusan dosa itu adalah manusia dengan Allah. Hanya Allah yang dapat menghapus dosa dan umat beriman mengaku dosa dan mempersembahkan  korban penghapusan dosa. Para imam memanjatkan doa-doa pengampunan dosa. Tetapi kepastian pengampunan dosa itu adalah hak Allah. Maka tidak mengherankan jika beberapa ahli Taurat mengadakan “Ia menghojat Allah.” Ketarangan ini menegaskan bahwa Tuhan Yesus berkuasa untuk mengampuni dosa. Kuasa pengampunan dosa ini kemudian diberikan kepada murid-muridNya setelah kebangkitan. 

Dari dua hal ini, sungguh tepatlah kita datang kepada Tuhan untuk mendapatkan sebuah kesembuhan rohani yang akan berdampak pada kesembuhan jasmani. Kesembuhan rohani diawali dengan sebuah pertobatan dari pihak kita dan pengampunan dari pihak Allah. Kita percaya bahwa Allah itu pengampun; namun kepastian itu tidak dapat kita pakai dengan cara berdoa pribadi dan kemudian “yakin” bahwa dosa sudah diampuni.  Kita membutuhkan tanda pengampunan dari “yang dipercaya oleh Tuhan” yaitu gereja, melalui para imamnya, yang membantu kita untuk mengalami pertobatan dan perubahan hidup. Maka kita kenal dengan Sakramen Rekonsiliasi. Karena otoritas Kristus dan Gereja, seorang imam menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan gerejani. Jadi otoritas itu tidak sembarangan dipakai. Sakramen Rekonsiliasi juga adalah sakramen pemulihan atau kesembuhan. 

Kontemplasi:

Gambarkanlah kuasa Tuhan untuk mengampuni dosa  itu memberikan dampak luar biasa pada kesembuhan orang lumpuh. 

Refleksi:

Apakah aku dengan rutin menerima sakramen rekonsiliasi dengan sungguh-sungguh?

Doa:

Ya Bapa, kami percaya bahwa PuteraMu berkuasa untuk mengampuni dosa, dan kami percaya bahwa gereja, melalui para gembalanya, Kau beri otoritas untuk mengampuni dosa kami. Semoga kami dengan tekun menerima sakramen tobat dan mendapatkan kesembuhan rohani. 

Perutusan:

Terimalah sakramen rekonsiliasi dengan rutin, penuh iman dan sungguh-sungguh. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here