Salib 400 Tahun di Gereja Katedral Managua Dibakar, Kardinal Sebut Aksi Teror

0
543 views
Salib di gereja katedral Managua - Nicaragua di Amerika Latin (Vatican News)

PAUS Fransiskus bersedih hati. Beliau sangat prihatin dengan terjadinya insiden pembakaran kayu salib sarat kenangan sejarah di Gereja Katedral Managua, Nicaragua, Amerika Latin.

Betapa tidak. Salib historis ini umurnya sudah 400 tahun. Diletakkan di dalam altar Gereja Katedral Managua.

Salib historis ini hasil produksi abad ke XVII dan dikenal sebagai Salib “Darah Kristus”. Di tahun 1996 saat Paus Johannes Paulus II datang mengunjungi Managua, beliau juga bersujud di hadapan Salib “Darah Kristus” ini.

Insiden pembakaran salib historis di Gereja Katedral Managua ini terjadi pada tanggal 31 Juli 2020 kemarin.

Dalam kesempatan melambungkan doa Angelus tanggal 2 Agustus kemarin, Paus mengungkapkan kegentaran hatinya. “Pikiran dan perhatian saya kini menuju kepada masyarakat Nicaragua yang bersedih atas terjadinya insiden pembakaran di Gereja Katedral Managua… “

“Kondisi salib sekarang ini sudah nyaris rusak total. Saudara-saudariku di Nicaragua, doa dan perhatian saya untuk kalian,” kata Paus sebagaimana dilansir oleh Vatican News edisi 3 Agustus 2020.

Salib Darah Kristus di Gereja Katedral Managua yang dibakar by ist

Merencanakan dengan matang

Menurut laporan La Prensa –kantor berita lokal di Nicaragua—seorang pelaku tak dikenal dengan jaket berkerudung tiba-tiba saja masuk ke dalam Gereja Katedral Managua.

Dan sejurus kemudian –sembari mengatakan “Saya datang menemui Salib Darah Kristus”, dia lalu mulai membakarnya dengan sebuah “bom” dengan bahan bakar bensin.

Managua adalah Ibukota Nicaragua. Inilah negara yang dulu terkenal karena ada Gerakan pemberontakan Sandinista yang terang-terangan dimusuhi CIA. Amerika berada di pihak pihak Contra dan membantunya dengan pasokan senjata.

Lah  Skandal Iran-Contra yang terjad di zaman Presiden Ronald Reagan yang menyinggung keterlibatan Laksamana John Poindexter dan Letkol Oliver North, keduanya dari National Security Agency.

Nicaragua terletak di Kawasan Amerika Latin bagian tengah. Dulunya, Nicaragua merupakan daerah jajahan Kerajaan Spanyol sejak abad XVI.

Merdeka dari Spanyol sejak tahun 1838, namun kemudian jatuh ke tangan kekuasaan Inggris.

Gerakan anti Gereja?

Muncul dugaan sebagaiana dilansir oleh ACN bahwa vandalisme yang menyasar salib historis itu dilakukan oleh Gerakan Anti Gereja di Nicaragua.

Uskup Keuskupan Managua Kardinal Leopoldo Brenes menyebut, pelaku sempat mengitari gereja katedral beberapa kali sebelum akhirnya masuk ke dalam.

Ini terjadi 20 menit sebelum aksi pembakaran itu akhirnya dia lakukan.

“Tampaknya pelaku sudah terlebih dahulu melakukan observasi sebelum beraksi dan kemudian bisa melarikan diri,” tutur Kardinal sebagaimana dilansir oleh ACN.

Segera setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri.

“Saya berani mengatakan bahwa aksi vandalisme ini telah direncanakan dengan matang. Ini perbuatan teroris yang terang-terangan melancarkan serangan terhadap Gereja karena Gereja senantiasa menjalankan misinya,” tutur Sang Kardinal.

Menurut laporan ACN, aksi vandalisme dengan sasaran gereja sudah terjadi beberapa kali. Dan serangan terhadap Salib “Darah Kristus” di Gereja Katedral Managua ini merupakan insiden paling anyar.

Aksi vandalis lainnya terjadi di Gereja Santa Maria Perlindungan Abadi di Nindiri, Masaya, pada tanggal 29 Juli 2020 pekan lalu. Dua insiden lainnya juga terjadi di hari yang sama.

Salib di gereja katedral Managua – Nicaragua di Amerika Latin by ACN

Dibantah oleh pemerintah

Insiden pembakaran Salib “Darah Kristus” di Gereja Katedral Managua ini sebelumnya telah dibantah oleh Wakil Presiden Nicaragua dan Ibu Negara. Keduanya percaya bahwa “kebakaran” itu terjadi karena dampak lelehan lilin di dekat altar.

Namun Gereja Katolik Keuskupan Agung Managua membantah komentar itu. Menurut mereka, saat ini penyalaan lilin sudah tidak diperkenankan karena takut terjadinya kebakaran.

Hubungan mesra antara Gereja Katolik dan Pemerintahan Nicaragua memang tidak mulus. Bulan September 2019 terjadi aksi demo massal menetang Presiden Daniel Ortega.

Pihak pemerintah menuding Gereja Katolik berada di balik aksi-aksi protes yang ingin menggulingkannya dari kekuasaannya.

Presiden Daniel Ortega menjadi “orang pertama” sebagai Presiden Nicaragua sejak tahun 2007 sampai sekarang.

PS: Diolah dari ACN dan Vatican News.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here