Tenanglah, Akulah Ini, Jangan Takut

0
498 views
Ilustrasi: Yesus meredakan badai by Ist

Minggu, 9 Agustus 2020: Hari Minggu Biasa ke-19

1Raj 19:9a, 11-13a; Rm 9:1-5; Mat 14:22-33

Hidup kita pribadi dan Gereja itu sebuah pelayaran. Kadang laut teduh, tapi tak jarang ada badai dan angin sakal. Kita dengan susah payah mendayung biduk menuju tepian. Waktu malam, melukiskan situasi gelap kehidupan ini. Kita tak tahu mau buat apa di tengah kepekatan malam. Ada banyak godaan terjadi di kegelapan kehidupan ini.

Yesus hadir tepat waktu, saat angin sakal kehidupan sedang menerpa biduk kehidupan kita. Yesus tidak hanya membantu dalam kebutuhan sehari-hari, tapi juga Dia hadir ketika kita menghadapi badai kehidupan. Dalam situasi badai ini, kita gelisah, cemas dan ketakutan.

Para murid menyangka Yesus adalah hantu. Di kepekatan malam dan situasi badai, sering iman kita menjadi goyah. Tuhan Yesus hadir menyapa kita: “Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!” (Mat 14:28). Tapi kita seperti Petrus, masih membutuhkan pembuktian. Kita masih mencobai Yesus untuk membuktikan kehadiran-Nya. Karena kebimbangan kita tetap terhanyut dalam badai.

Kita butuh tangan kuat kuasa Tuhan, untuk menarik kita kembali, keluar dari dalam gelombang dan badai kehidupan. “Tuhan, tolonglah aku!” Dan Tuhan selalu mengulurkan tangan membantu dan menguatkan kita. Kalau Yesus bersama kita dalam biduk kehidupan, badai pasti berlalu.

Muara dari bantuan dan pertolongan Tuhan Yesus untuk kita adalah, kita mesti semakin percaya dan beriman kepada-Nya: “Sungguh, Engkau Anak Allah” (Mat 14:33).

Yesus selalu hadir dalam pelayaran biduk kita, terutama di saat badai, asalkan mata hati dan iman kita mengenal dan mengimani Dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here