Lectio Divina, 07.10.2020 – Memanggil Engkau Bapa

0
374 views
Ilustrasi: Memanggil Engkau Bapa. (Ist)

Rabu. Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Ratu Rosario (H)

  • Gal. 2:1-2,7-14
  • Mzm. 117:1,2;
  • Luk. 11:1-4

Lectio

1 Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.” 2 Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.

3 Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya 4  dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”  

Meditatio-Exegese

Yesus sedang berdoa

Bagi Lukas, Yesus merupakan sosok pendoa (Luk 11:1). Di banyak bagian Injilnya, Lukas menampilkan Yesus selalu berdoa, tertutama saat Ia akan menghadapi peristiwa yang sangat penting. Sebelum memilih para rasul, Yesus berdoa semalam (Luk 6:12); ketika menyerahkan nyawaNya, Ia berdoa, _”Ya Bapa, ke dalam tanganMu, Kuserahkan nyawaKu”_ (Luk 23:46).

Ia berdoa untuk mengungkapkan iman-Nya pada Bapa.  Dalam doa terangkum ajaran iman, cara berelasi dengan Allah dan cara hidup komunitas. Maka, doa juga menjadi penanda identitas komunitas, seperti komunitas murid Yohanes (Luk 11: 1).

Bapa

Di balik kata Yunani yang digunakan Santo Lukas, πατερ, pater, Bapa, terungkap pengakuan iman bahwa Allah, selain kemahakuasaan, ternyata memiliki hati yang penuh belas kasih, seperti hati seorang ibu (bdk. Luk 15:8-10; Mat 23:37; Ul 32:11).

Yesus memilih citra seorang bapak untuk menggambarkan Bapa yang di Surga begitu mengasihi, mencari, merindukan, menyambut dan berbelas kasih pada si anak yang hilang (Luk 15:11-32).

Citra ‘bapa’, seperti dihayati Yusup, mencakup karakteristik: perhatian, melindungi, membela, kasih, tanggung jawab, disiplin,  hormat, wibawa dan berkat (bdk. Mat. 1:18-25; 2:13-23). Sosok seperti ini menjadi tumpuan dan harapan anak-anak untuk tumbuh berkembang. Sapaan akrab dengan sosok bapa yang digunakan Yesus adalah, Abba.

Dikuduskanlah nama-Mu

Allah mewahyukan diri sebagai Yahwe, AKU ADALAH AKU, εγω ειμι, EGO EIMI (Kel. 3:11-15).  Ia dikuduskan ketika manusia datang kepada-Nya dengan sikap iman dan hormat sepenuh hati, jiwa dan raga. Ia dikuduskan karena Ia membebaskan umatNya dari perbudakan dosa dan menegakkan kerajaan-Nya. 

Datanglah KerajaanMu

Hanya Allahlah penguasa hidup manusia dan alam raya (Yes. 45:21;46:9). Kedatangan Kerajaan-Nya merupakan pemenuhan harapan dan janji-Nya.  Yohanes datang dan mewartakan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” (Mat 3:2).

Dan Yesus menggemakan seruan yang sama (Mat 4:17). Ia mengutus para murid-Nya untuk membuat mukjijat dan memberitakan ke kota-kota dan setiap tempat, “Kerajaan Allah sudah dekat” (Luk. 10:9,11). Kerajaan Allah datang ketika Yesus mewartakan Kabar Gembira kepada kaum miskin, pembebasan bagi para tawanan, penglihatan bagi orang buta, pembebasan bagi para tawanan, dan mengumumkan tahun rahmat Tuhan (Luk 4:18-19).

Kerajaan itu ada di sini di antara Yesus dan para murid-Nya, di antara kita. Dan kelak akan terpenuhi ketika Yesus datang kembali untuk meraja (Why. 11:15).

Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya

Pada saat dibebaskan dari perbudakan Mesir, umat menerima manna di padang guru setiap hati (Kel. 16:35). ‘Makanan’ tidak hanya bermakna apa yang mengenyangkan perut. Itu penting dan setiap murid Yesus harus bahu membahu dengan semua orang untuk menjamin kesejahteraan bersama, bonum commune. Tetapi juga bermakna ‘makanan’ untuk bertahan hidup dan memperoleh hidup kekal (Yoh. 6:48-51).

Inilah Ekaristi, karena “Ekaristi memberikan berkat dan rahmat surgawi kepada kita, memperkuat  kita dalam peziarahan kita dalam kehidupan ini dan membuat kita rindu akan kehidupan kekal. Ekaristi mempersatukan kita dengan Kristus yang duduk di sisi kanan Bapa, dengan Gereja di surga, dengan Perawan Maria yang Terberkati, dan dengan semua santo-santa” (dikutip dari Kompendium Katekismus Gereja Katolik, 294).

Ampunilah kami akan dosa kami

Santo Lukas menggunakan kata ‘dosa’, bukan hutang, yang dihapus setiap 50 tahun sesuai tradisi alkitabiah (Im 25:8-55). Memohon pengampunan bermakna memohon kerahiman. Mengampuni juga mencerminkan citra Allah yang berbelas kasih dan rekonsiliatif. 

Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan

Dalam kisah keluaran umat jatuh dalam pencobaan (Ul 9:6-12). Mereka berkeluh kesah dan ingin kembali ke Mesir, diperbudak lagi di sana (Kel 16:3; 17:3). Dalam Keluaran baru, pencobaan dapat diatasi karena Allah memberikan kekuatan yang cukup untuk mengatasinya (1 Kor 10:12-13). 

Katekese

Berani kita menyebut Allah ‘Bapa’. Santo Cyrilus dari Alexandria, 376-444 :

“Sang Juruselamat bersabda, “Apabila kamu berdoa, katakanlah, “Bapa kami”. Dan Penginjil lain menambahkan, “yang di surga” (Mat 6:9) … Ia menganugerahkan kemuliaan-Nya sendiri pada kita. Ia mengangkat para budak dan memulihkan martabat dan kebebasan mereka.

Ia memahkotai manusia dengan kehormatan yang mengatasi segala kuasa alam.  Ia memenuhi apa yang dikidungkan pemazmur sejak jaman kuna, “Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian” (Mzm 82:6).

Ia membebaskan kita dari perbudakan; menganugerahkan rahmat-Nya sendiri – sesuatu yang tak mungkin dimiliki oleh alam; dan diperkenankan memanggil Allah dengan sebutan ‘Bapa’, karena kita diangkat menjadi anak-anak-Nya.  Salah satu dari keistimewaan yang dianugerahkan-Nya adalah martabat kebebasan, anugerah yang secara khusus hanya diberikan kepada siapa saja yang disebut sebagai anak. Maka Ia meminta kita untuk berani berkata dalam doa kita, Bapa Kami.” (dikutip dari Commentary On Luke Homily, 71).

Oratio-Missio

  • Bapa kami yang ada di surga… .
  • Apa yang perlu aku lakukan untuk hidup kudus di hadapan-Nya?

Pater, sanctificetur nomen tuum; adveniat regnum tuum – Lucam 11:42   

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here