Bacaan I: Yer 17:5-10 Mazmur 1:1-4,6 Bacaan Injil: Luk 16:19-31
Melalui warta Injil hari ini, kita disuguhi kisah orang kaya dan Lazarus yang miskin. Di dunia, orang kaya ini hidup dalam kemewahan, sedangkan Lazarus menderita. Si kaya tidak peduli dengan keadaan Lazarus. Dia begitu mengandalkan kekuatan dan harga bendanya. Sedangkan Lazarus tidak mempunyai andalan apa-apa selain Tuhan. Setelah keduanya mati, keadaan berputar 180 derajat.
Orang kaya itu masuk ke dalam penderitaan kekal, sedangkan Lazarus mengalami kebahagiaan abadi. Apa yang salah dengan si kaya itu? Kesalahannya bukan terletak pada kekayaannya, tetapi pada sikapnya yang keliru terhadap harta benda. Dia begitu mengagungkan harta duniawi sehingga mengabaikan Tuhan dan sesama, terutama yang menderita.
Bacaan I dengan tegas pula menandaskan hal ini, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia…. Diberkatiklah orang yang mengandalkan Tuhan”. Tanda bahwa kita mengandalkan Tuhan antara lain terwujud dalam sikap rela berbagi dengan sesame, peduli dan berlaku adil.
Ya Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau rela berbagi denganku, bahkan rela menyerahkan nyawaMu untuk keselamatanku. Ajarilah aku untuk senantiasa bersandar padaMu dan rela berbagi dengan sesama. Amin.
Bukan karena kekayaannya ? ,sungguh meragukan , karena kekayaan itulah yang menyebabkan seseorang mengambil sikap yang salah . Menyebabkan tiadanya kerendahan hati dan pasti tiada Kasih .
Meskipun engkau memberikan segala milikmu , kalau engkau tidak mempunyai Kasih , semuanya itu sia sia belaka.