PANTANG puasa Masa Prapaska membuka dimensi kesementaraan hidup di dunia mengarahkan pada kehidupan kekal, berbuat sesuai kehendak-Nya.
Menurut kearifan Jawa, hidup di dunia ini ibarat sekedar mampir ngombe (minum). Maka, sebagai upaya memperoleh hidup kekal, selama menjalani peziarahan hidup di dunia yang hanya sementara ini mau minum empat hal:
1. Ngombe raos, rasa tepaslira, menghargai HAM.
2. Ngombe ngelmu, mengolah hati sampai pada kesadaran batin meniadakan ego, demi semakin memuliakan Allah.
3. Ngombe pangertosan, menuntut iptek diamalkan untuk kebaikan sesama kelestarian alam semesta.
4. Ngombe lelampahaning gesang, mengambil hikmah setiap pengalaman hidup yang meski beraneka ragam, tapi sejatinya hanya ada dua yakni susah gembira. Keduanya datangnya bergantian tidak ada yang kekal.
Urip pancene mung mampir ngombe.
Ref:
2 Tawarikh 36:14-16.19-23.
Ef 2:4-10.
Yoh 3:14-21.