Pelita Hati: 02.01.2021 – Beriman bukan Karena Aturan

0
1,091 views

Bacaan:

1 Yohanes 2:22-27, Yohanes 1:19-28

Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepadanya, katanya: “Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab mereka, katanya: “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.”  (Yoh 1:24-27)

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini berkisah tentang para pemimpin Yahudi yang diutus kepada Yohanes menanyakan apakah dia itu Mesias? Di antara yang diutus ada beberapa orang Farisi yang dikenal sangat legalis alias mendasarkan segala sesuatunya pada hukum dan aturan agama. Menurut hukum Taurat, hanya Mesias atau nabi (utusan Allah) yang berhak untuk membaptis. Karenanya mereka mempertanyakan kepada Yohanes, mengapa   melakukan pembaptisan padahal mengaku bukan Mesias atau salah seorang nabi? Sekali lagi, orang Farisi sangat sibuk dengan urusan formalitas aturan yang justru memperlihatkan dangkalnya hati mereka. Dalam cerita Injil banyak kali mereka menegur dan mengkritik para murid Yesus yang tidak berpuasa atau tidak mencuci tangan ketika perjamuan. Mereka pun selalu  mempersalahkan Yesus ketika dianggap tak menghormati dan melanggar hari dengan tetap mengajar dan melakukan aneka penyembuhan. 

Sahabat terkasih,

Sikap Yohanes Pembaptis seharusnya membuka mata hati dan iman mereka bahwa di tengah-tengah mereka sejatinya Mesias sudah ada namun mereka tidak mengenal-Nya. Mereka hanya sibuk memikirkan aturan formalitas agama hingga tidak dapat melihat bahwa karya Mesias telah terjadi di sekitarnya. Marilah membuka mata hati terhadap beragam karya agung-Nya yang setiap hari terjadi di sekitar kita. Janganlah  menjadi penghayat iman yang formalis dan legalis, atau karena tuntutan formal dan aturan belaka tetapi hidup atas keyakinan  yang mendalam dengan segala kerendahan hati, ketidaklayakan dan ketidakpantasan kita. Niscaya Tuhan berkenan. Semangat.

Jika hati gundah gulana,
janganlah pergi ke mana-mana.
Cinta kasih itu hukum utama,
rendah hatilah kepada sesama,

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here