Sr. Flordeliza Sucoro Casiano SPC, Kini Beristirahatlah dalam Damai (3)

0
357 views
Sr. Flordeliza Sucoro Casiano SPC, Kini Beristirahatlah dalam Damai. (Ist)

SEKARANG telah beristirahat dalam damai Sr. Flordeliza Sucoro Casiano SPC. Ia meninggal dunia tanggal 25 Desember 2020 pada usia 78 tahun.

Keluarga besar SPC kehilangan sosok seorang suster misionaris senior yang sangat berdedikasi dalam karya misi, panggilan, dan pengutusannya.

Riwayat hidup singkat

Lahir dengan nama Flordeliza Casiano pada tanggal 29 Juli 1942 di Isabel Negros Occ Philipina. Putri dari Bapak Jose Chavez dan Ibu Lucena Tato Hiponia ini bergabung masuk dan menjadi suster biarawati SPC.

Flordeliza Casiano masuk biara SPC dan menjadi postulan pada bulan Februari 1969.

  • Pada tanggal 2 Februari 1970 menerima jubah biara SPC.
  • Tanggal 1 Februari 1977 mengucapkan kaul kekal.
  • Merayakan pesta perak 2 Februari 1995 dan pesta emas hidup membiara 8 September 2020 di  Komunitas Banjarmasin.
Menjadi misionaris, menjadi WNI dan akhirnya meninggal di Indonesia; tepatnya di Banjarmasin, Kalsel, 25 Desember 2020. (Ist)

Tinggalkan Filipina jadi misionaris di Indonesia

Dalam perjalanan waktu, Sr. Flordeliza dengan tekad yang kuat memutuskan menjadi misionaris di Indonesia. Almarhum tiba di Indonesia 29 Maret 1984 dan menjadi WNI pada tanggal 3 Juni 1996 .

Almarhum adalah misionaris terakhir yang memutuskan untuk menjadi WNI. Sr. Flordeliza, begitu dia dipanggil akrab, mulai berkarya sebagai ekonom RS Suaka Insan dan ekomom Provinsi.

Sr. Flordeliza menjalani tugas pelayanan di RS Sakit Suaka Insan dengan penuh semangat sampai usianya yang sudah lanjut. Disiplin waktu sangat kelihatan dalam dirinya, mulai dari bangun pagi, ke kapel dan memulai pekerjaan hariannya.

Jam doa tidak tergantikan dengan kegiatan apa pun, karena doa menjadi nomor satu dalam hidupnya walaupun sangat capai dan lelah.

Sr. Flordeliza menjalankan tugas misi selama 36 tahun dan memberi yang terbaik bagi misi SPC di Indonesia. Banyak pengalaman baik yang selalu dikenang oleh para suster dan karyawan RS Suaka Insan.

Sr. Flordeliza kini menjadi misionaris sejati bagi kami suster-suster SPC Indonesia  karena beliaulah satu-satunya misionaris yang mau meninggal di  Indonesia. Ia juga mencatat sejarah misionaris SPC pertama asal Filipina yang meninggal di tanah misi.  

Dalam keseharian hidupnya almarhumah selalu mengatakan pulang ke kampung halaman di Filipina, namun hanya kata di bibir ternyata beliau dengan sukarela mau meninggal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Prosesi misa requiem.

Tahun 2020  Sr. Flordeliza mengalami penurunan kesehatan perawatan para medis pun harus dijalaninya kurang lebih 10 bulan sejak 22 Februari-25 Desember 2020.

Ia masih kuat merayakan pesta 50 tahun hidup membiara pada tanggal 8 September 2020; namun kesehatannya terus menurun sampai waktu yang indah baginya pada tanggal 25 Desember 2020 pukul 16.50 WITA ia harus kembali ke rumah Bapa di surga dengan damai sebagai seorang warga Negara Indonesia.

Sr. Flordeliza Casiano SPC menunjukkan kebaikan hatinya dengan menghembuskan nafas terakhir di hadapan para Suster SPC dan beberapa karyawan.

Komitmennya sebagai WNI terus dipertahankan sampai menghembuskan nafas terakhir di Bumi Lambung Mangkurat. Jenazahnya disemayamkan di Kapel Povinsialat Banjarbaru.

Misa reqiuem sudah dilaksanakan pada hari Minggu 27 Desember 2020 pukul 08.00 dan akan dimakamkan di Pemakaman St. Yoseph Landasan Ulin Banjarbaru.

Misa requiem

Misa requem dipimpin oleh Mgr. Petrus Boddeng Timang, Pastor Agustinus Doni Tupen MSF (Provinsial MSF Kalimantan) dan Pator Ignasius Tari MSF dari Paroki Bunda Maria Banjar Baru.

Misa ini dihadiri oleh karyawan-karyawati rumah sakit, STIKES dan para SPC komunitas  Banjarbaru, Banjarmasin, Jakarta, Magalau Kuala Kapuas dan Sampit, serta sahabat dan kenalan.

Mgr. Petrus Bodeng Timang mengatakan Sr. Flordeliza adalah sosok sederhana yang mau menerima apa adanya, sekalipun minim sarana namun tetap setia menekuni pelayanan.

Inilah misionaris sejati yang taat pada karya ilahi.

Ucapan terimakasih yang disampaikan oleh Sr. Yovitha SPC sebagai pemimpin Provinsi Indonesia.

Sr. Yovitha mengatakan bahwa Sr. Flordeliza  yang menghayati kaulnya secara total sehingga di usia yang sudah lanjut pun ia selau siap sedia menerima tugas pengutusan.

Terimakasih kepada karyawan karyawati RS. Suaka Insan, STIKES Suaka Insan, para seminaris Johaninum dan sahabat kenalan  yang hadir untuk mendukung kami keluarga besar SPC yang kehilangan satu misionaris terbaik.

Terima kasih Sr. Flordeliza yang telah mencatat sejarah misi SPC di Indonesia. Tidak hanya sederet nama di buku catatan tetapi dengan sebuah batu nisan manjadi saksi.

Selamat jalan suster doakan kami adik-adikmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here