Memperbincangkan tentang Hantu: Melihat “Dunia Lain” (5)

0
2,437 views
Ilustrasi.

SEKALI waktu, sambung Prayitna, bersama para romo  SJ lainnya dia mengikuti retret di sebuah rumah khalwat. Pengalaman itu terjadi tahun 95-an. Sore itu, dia merasa badannya tiba-tiba merinding kuat. “Perasaan atau hasil penerawan indrawi saya jelas memperlihatkan hasil maksimal:  terlihat oleh visual saya ada seorang cewek berkerudung layaknya seorang suster dengan sebuah sleyer menutupi kepalanya,” tutur Prayitna.

“Awalnya, saya mengira itu memang suster biarawati sungguhan. Atau, seorang suster yang meninggal dan dikubur di kompleks perumahan dimana kami tengah retret. Tapi mengapa dia terus ‘nempel’ dengan saya?,” sambungnya.

“Kalau saya membuka almari, ternyata dia ikut berdiri tak jauh dari posisi saya berdiri. Karena dibuat jadi merinding dan merasa takut, saya ambil keputusan untuk segera menyalakan lampu kamar. Tetap saja: dia mengikuti saya,” terang Prayitna.

Cerita belum selesai, karena –sambungnya lagi—“Suster itu tetap saja ‘nempel’ saya. Tak ada pilihan lain selain lalu duduk berdoa Rosario dan duduk membelakangi tembok… Ternyata ‘cewek’ malah ikut duduk bersila di samping saya. Dia malah tambah berani dengan meletakkan tangan dan dagunya di atas pangkuan saya dan mau bermanja-manja.” 

Bagi Prayitna, pengalaman itu tentu saja sangat menakutkan. Ketika pengalaman itu disyeringkan kepada teman-teman Romo Yesuit lainnya, Prayitna semakin heran karena hanya di kamar dia saja ada ‘cewek’ misterius itu.

Ketika suhu paranormal yang menjadi pembimbing retret itu diajak datang menelisik kamarnya, ternyata omongan dia benar bahwa di situ memang ada ‘cewek misterius’. “Dia jelas bukan seorang suster biarawati,” kata Prayitna  menirukan omongan ibu pakar paranormal itu.

Lalu ibu itu dengan penerawangannya berkisah kalau kamar itu awalnya merupakan sebuah jalan. Nah, di jalan itu dulu terjadi sebuah insiden berdarah dimana ‘gadis misterius’ itu menjadi korbannya. “Dia meninggal di situ lantaran putus cinta ditinggal pergi oleh kekasihnya. Gadis itu belum bisa meninggalkan emosi cintanya kepada sang cowok. Dan ternyata, saya mirip-mirip mantan cowoknya,” kata Prayitna menirukan omongan sang Ibu Paranormal.

Mendoakan arwah gentayangan

Kepada Prayitna, sang ibu paranormal itu lalu memberikan solusi praktisnya. Yakni, kita diajak mendoakan dia. “Sebaiknya kita doakan saja ‘dia’ agar dia bisa dibebaskan dari ikatan cinta, tempat, dan perbuatan,” kata Prayitna menirukan omongan sang paranormal.

“Sejak saat itu, saya menjadi lebih kendel (berani)  dan sedikit bangga juga, karena ada ‘orang’ dari dunia lain masuk dalam perjalanan waktu dan sempat bermanja-manja,” kata Prayitna.

Lalu, tambah dia, rentetan doa dia lantunkan dengan ujud mendoakan arwah yang belum ‘bahagia’ itu.

“Sejak itu, saya tidak bertemu dia lagi. Saya lega dan damai bisa ‘melepaskan’ ikatan roh cewek itu,” tambah Prayitna.

Namun, sejak itu ternyata banyak “roh-roh” lain justru berdatangan… (Bersambung).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here