Bacaan: Ibrani 4:12-16, Markus 2:13-17
Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Mrk 2:14,16-17)
Sahabat pelita hati,
CARA Yesus memperlakukan sesamanya memang lain dengan orang-orang Farisi. Mereka menilai para pemungut cukai adalah sebagai orang berdosa dan musuh masyarakat yang tidak boleh didekati apalagi dilayani. Perlakuan yang sama juga ditujukan kepada orang yang sakit kusta. Mereka dikategorikan sebagai pendosa yang harus diajuhi dan tak boleh berelasi dengan orang kebanyakan. Sigkatnya bagi orang Farisi, orang berdosa tetaplah tinggal dalam dosa selamanya. Sementara Yesus tidak mengambil jarak atau menjauhi mereka. Karenanya, orang-orang Farisi mengkritik Yesus tatkala memanggil Lewi yang sedang duduk di rumah cukai bahkan kemudian makan bersama dengan mereka. Yesus telah melanggar aturan hukum Yahudi.
Sahabat terkasih,
Bagi Yesus, justru orang-orang seperti itulah yang harus dibantu dan disembuhkan. Bagi Tuhan, selalu terbuka kemungkinan bagi pertobatan. Nyatanya, Lewi si pemungut cukai itu bertobat dan mengikuti Yesus. Inilah juga yang menjadi tugas dan tanggungjawab kita sebagai murid-murid-Nya di zaman ini. Sedapat mungkin kita merangkul orang-orang yang sedang terpuruk dalam dosa atau setidaknya tak bersikap seperti orang-orang Farisi yang selalu menghakimi sesamanyanya. Ingat, selalu ada kemungkinan dan harapan bagi pertobatan.
Tri Suaka yang memainkan gitar, Nabila bernyanyi menghibur pemirsa Tuhan datang bukan memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)