Immanuel di Mata Para Vinsensian

0
327 views
Serikat Sosial Vinsensian (SSV)

DEWAN Nasional Serikat Sosial menyelenggarakan Perayaan Natal dan Tahun 2021 secara virtual. Perayaan Natal kali ini bertema “Mereka akan menamakan-Nya Immanuel”.

Serikat Sosial Vinsensius (SSV) adalah suatu organisasi Internasional awam yang didirikan oleh Frederick Ozanam dan kawan-kawan di Paris pada tahun 1833. Organisasi ini disemangati oleh teladan Santo Vinsentius a Paulo serta berada dalam perlindungannya dan berkarya untuk kaum miskin.

Para anggota SSV biasa disebut Vinsensian ini mengawali acara Natal dan Tahun baru dengan kata sambutan Ketua Kaum Muda SSV, Andreas Sutranta, dan ucapan syukur atas kebersamaannya pada acara Natal dan Tahun Baru. Ia berterima kasih atas partisipasinya para anggota dari berbagai daerah di Indonesia yang telah berpartisipasi dalam acara.

Dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua Dewan Nasional SSV Bpk. Wirawan Margo. Ia mengapresiasi para anggota SSV atas usaha dan karya-karya kasihnya bagi para warga miskin, sakit, tersingkir, difabel, korban dampak pandemi, dan penderita covid-19.

Ia berpesan dalam mengunjungi dan melayani sesama yang membutuhkan tetap melakukan protokol kesehatan dan hati yang bahagia penuh sukacita seturut teladan St. Vinsensius dan Beato Frederik Ozanam.

Orang muda kreatif

Momen tahunan kali ini menghadirkan konten kreator Jennifer Odelia sebagai bintang tamu yang menjadi contoh figur mewakili kaum muda yang kreatif dalam menumbuhkan iman Katolik.

Pada kesempatan itu, ia menyanyi beberapa lagu rohani dan sharing tentang perjalanan imannya sampai keaktifannya dalam pewartaan kabar sukacita Allah lewat konten kreasi di media sosial.

Selanjutnya acara diisi dengan renungan  dari penasehat rohani SSV Romo Yusuf Gusti Ketut Prihatmono CM.

Mengawali renungannya beliau berharap semoga penyertaan Tuhan di tahun 2021 menggugah seluruh Vinsensian untuk semakin produktif dan kreatif dalam menumbuh kembangkan kasih Tuhan.

Makna Immanuel

Romo Yusuf CM menjelaskan tema Natal kali ini ‘Mereka menamakanNya Imanuel’ (Mat.1:23). Artinya Allah akan menyertai, memelihara, menjaga, dan membantu kita.

Dalam Kitab Yeremia 17:7, Allah berjanji: “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan,yang menaruh harapannya kepada Tuhan ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering dan tidak berhenti menghasilkan buah.”

Arti Imanuel mengingatkan kita akan karya Tuhan yang selalu menyertai perjalanan hidup kita antara lain:

  1. Tanda pemeliharaan dari surga yaitu pada Perjanjian Lama, Allah menyertai umat Israel dipadang gurun, disimbolkan dengan tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari.
  2. Penjelamaan Allah menjadi manusia yang hadir dalam setiap hati untuk memberi perlindungan dan pertolongan. (Yoh. 14:16): “Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selamanya yaitu roh kebenaran” dan (Yoh.14:18) “Aku tidak akan meninggalkanmu sebagai yatim piatu, Aku akan kembali kepadamu”
  3. Kasih sayang Allah melebihi orangtua (Mazmur 27:10): “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambut Aku” sekalipun orang-orang dekat kita pergi meninggalkan kita Tuhan akan mengingat engkau dan melindungi dengan kelembutannya.
  4. Penyertaan Tuhan sempurna bagi yang remuk jiwa.Firmannya meneguhkan kita dalam Mazmur 34:18 “Dia akan membalut lukanya” oleh sebab itu janganlah mudah patah hati jika kesetiaan kita diingkari oleh orang-orang terdekat.
  5. Penyertaan ada dalam seluruh kehidupan kita, kasih-Nya nyata lewat pribadi kita, keluarga, pekerjaan dan Ia setia menyertai perjalanan hidup  dan kita dapat bergantung pada pemeliharaan-Nya. (Yesaya 54:10) “ ..tetapi kasih setianya tidak akan beranjak dari padamu”
  6. Tuhan hadir sebagai rekan kerja dan sahabat yang paling setia. Bukti kasih-Nya Ia menaruh kasih setiap waktu dan tidak pernah absen menolong kita (Ulangan 31:6) “Dialah yang berjalan menyertai engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”
  7. Tuhan yang menyelamatkan, memelihara, membuat mukjizat, menjawab doa, menghibur dan menyelamatkan ke tempat yang Tuhan mau. (Yoh.14:27) “Damai sejahtera kutinggalkan bagimu, damai sejahtera kutinggalkan bagimu”.

Jadi penyertaan Tuhan bukan sekedar tahu bahwa Allah mengasihi tapi harus kita alami, yakini dan imani bahwa Tuhan sungguh hidup dan tinggal dalam diri kita.

Mengimani Imanuel berarti merasakan hadirat-Nya meski digoncang penderitaan,sakit dan tekanan pandemi kita harus tetap percaya Ia tidak akan meninggalkan kita.

Di sinilah iman para Vinsensian terhadap Sang Imanuel diharapkan dapat ditemukan saat mengunjungi dan berjumpa dengan orang-orang yang ditemui sehingga mereka dapat merasakan rahmat kasih-Nya dan wajah Allah lewat kehadiran kita.

Kita harus yakin bahwa Imanuel bukanlah Allah yang jauh melainkan Allah yang dekat, peduli dan merasakan penderitaan kita.

Romo mengingatkan untuk jangan kuatir, Dia akan hidup, tinggal dan bekerja dalam dan bersama kita.

Toxic relationship

Namun tidak dapat dipungkiri terkadang kita sering meragukan penyertaan Tuhan, itulah yang disebut ‘toxic relationship’ ada banyak racun yang masuk dalam pikiran kita sehingga merusak hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.

Contoh pikiran negatif itu. Katanya Imanuel, Tuhan beserta kita. Tapi kenapa Dia membiarkan anggota keluarga kami sakit,mengapa Tuhan mengizinkan aku mengalami kecelakaan? dan masih banyak lagi pertanyaan kita dalam rasa kecewa.

Dampak dari racun pikiran itu akhirnya membuat kita tidak lagi taat dan setia pada perintah-Nya, berdoa hanya sekedar membutuhkan permohonan saja, pelayanan menjadi monoton, iman menjadi kosong, kepribadiaan tidak dewasa dan tidak tumbuh dalam karakter Tuhan.

Pengalaman itu pun dialami oleh para nabi antara lain Nabi Yunus, Simson, Salomo mereka terbuai dengan rahmat yang Allah berikan dan akhirnya menghianati kasih Allah.

Dampak Imanuel

Lebih rinci, romo menjelaskan pengaruh atau dampak Imanuel dalam hidup kita antara lain:

  1. Imanuel tidak menghindar dari masalah melainkan berani menghadapi tantangan hidup.
  2. Imanuel menjadikan kita antusias dan bersemangat
  3. Mampu menghadirkan Allah lewat karya kasih.
  4. Berani menepis segala keraguan dan mengusahakan ketenangan,kesabaran dan peka pada suara Tuhan.
  5. Imanuel menjadikan kita manusia yang berpengharapan.

Diharapkan para Vinsensian di masa pandemi ini terus memiliki pengharapan, percaya pada karya kasih Allah seperti teladan Bunda Maria yang selalu penuh pengharapan pada Allah.

Pengharapan perlu dihidupkan lewat semangat doa, meditasi, hening dan memiliki waktu khusus bersama Tuhan, berharap Allah memberi hikmat-Nya sehingga kita makin serupa dengan karakter Tuhan.

Jika kita memberi ruang  dan bersandar pada Tuhan niscaya pengharapan-Nya menjadi kuat dan aman.

 4 ciri orang berpengharapan pada Tuhan

  1. Mengenal dan memahami rencana-Nya (Yeremia 29: 11) “untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”.
  2. Hatinya penuh syukur (Amsal 17:22) “Hati yang gembira adalah obat yang manjur”.
  3. Meyakini pencobaan adalah hal yang biasa (1 Kor 10:1) “Pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia”.                              
  4. Imannya teguh (Ulangan 31:6) “Janganlah takut dan gemetar karena mereka sebab Tuhan Allah, Dialah yang akan berjalan bersamamu”.                                                

Pesan romo penasehat SSV kaum muda ini seraya menutup renungannya: Pandai-pandailah memilih pergaulan karena pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan baik.

Acara kemeriahan Natal tersebut ditutup dengan doa dan berkat penutup dari romo serta berakhir dengan foto bersama diiringi video karya-karya Vinsensian dari seluruh Indonesia.

Narahubung

Umat yang berminat bergabung dalam pelayanan bersama para Vinsensian bisa menghubungi:

  • WA: 0817-0392-7165; 0815-5304-9700.
  • FB: Kabar Serikat Sosial Vinsensius
  • IG: ssv_indonesia
  • Youtube: SSV INDONESIA

“Bila kamu bertemu dengan 10 orang miskin, 10 kali pula kamu bertemu Tuhan” (St. Vinsensius a Paulo).

Semoga di tahun yang baru ini kita semua berusaha terus memiliki semangat Kristus yaitu turut menjadi saluran berkat bagi sesama.

Salam Vinsensian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here