Menerima Berkat, tapi Lupa Bersyukur

0
991 views
Yesus menyembuhkan mertua Simon Petrus. (Ist)

Bacaan 1: Ibr 2:14 – 18
Injil: Mrk 1:29 – 39

SAYA sungguh bersyukur, karena dengan profesiku sebagai geologist bisa berkeliling Indonesia. Mulai dari Sabang sampai Merauke sudah pernah saya kunjungi.

Dari beragam budaya, suku dan bahasa lokal maka ada satu yang mempersatukan, yaitu Bahasa Indonesia.

Dari seluruh pelosok Indonesia satu hal yang biasa saya dengar, adalah ucapan: terima kasih.

Terima kasih adalah tanda syukur yang diucapkan saat kita menerima sesuatu. Sebagai orang Indonesia, kita dikenal orang yang beretika baik, sopan dan salah satunya adalah ucapan, terima kasih.

Membalas budi yang paling mudah dan cepat dilakukan adalah ucapan terima kasih, selain juga balasan materi lain yang mungkin bisa diberikan.

Hari ini, saya terkesan dengan kisah ibu mertua Simon Petrus. Saat itu ia sedang sakit, para murid memberitahukan kepada Tuhan Yesus dan Ia segera mengunjunginya.

Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.

Sebagai tanda terima kasih karena telah disembuhkan, ibu mertua Simon segera melayani Tuhan Yesus dan para murid. Itulah wujud syukur atas berkat yang telah diterimanya.

Tuhan Yesus tidak berhenti mewartakan Kerajaan Allah sampai disitu saja. Sebagai bentuk kasih-Nya kepada umat, Ia pergi ke seluruh Galilea agar banyak orang semakin mengenal Kerajaan-Nya.

Misi yang dilakukan selain mengajar adalah penyembuhan orang sakit dan mengusir banyak setan. Sebab di dalam Kerajaan-Nya, tidak ada lagi rasa sakit, jiwa yang jahat dan orang berdosa.

Karena begitu mengasihi umat-Nya, Tuhan rela turun ke dunia menjadi sama dengan manusia. Ia mau merasakan hal yang sama dengan manusia sehingga menjadi Imam Besar bagi umat-Nya.

Ia bahkan dibuat berdosa meski Ia sendiri tidak berdosa, untuk mengalami kematian lalu mengalahkan maut dan mendamaikan manusia dengan Allah.

Tuhan memusnahkan Iblis, sang penguasa maut supaya bisa membebaskan mereka yang seumur hidup berada dalam perhambaan maut. Demikian Rasul Paulus meneguhkan jemaat Ibrani yang ia tulis dalam suratnya kepada mereka.

Pesan hari ini

Manusia kadang lebih suka menerima namun kurang suka memberi. Ibu mertua Simon Petrus telah memberi teladan untuk selalu bersyukur atas berkat yang telah diterima, dengan cara melayani-Nya. Tuhan telah menunjukkan kasih-Nya dengan menjadi seperti kita, mengalami apa yang kita rasakan, mari menanggapi dengan melayani-Nya.

“Aku menemukan kehidupan dalam sepak bola. Kamu harus terus bergerak, mengamati, berpikir, mencari celah dan kadang membantu pemain lainnya. Hidup itu sederhana, pakailah maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here