Religius, Tapi Tidak Taat?

0
304 views
Ilustrasi.

Bacaan 1: Im 13:1-2. 44-46
Bacaan 2: 1Kor 10:31 – 11:1
Injil: Mrk 1:40 – 45

TENTARA Nasional Indonesia (TNI) dan Polri adalah sama-sama bertugas sebagai penjaga negara. TNI lebih kepada bahaya eksternal, sedangkan Polri lebih kepada bahaya internal.

Mereka dikenal sebagai institusi yang memiliki anggota-anggota taat komando.

Namun apa jadinya jika kedua institusi tersebut malah terlibat perkelahian sendiri? Artinya terjadi ketidaktaatan, seperti pernah terjadi di Kepri pada tahun 2014 lalu. Saat itu beberapa oknum TNI melakukan penyerangan ke kawasan Markas Brimob Polda Kepri.

KSAD waktu itu Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menilai, anggotanya yang tidak patuh pada komando dan melakukan penyerangan ke kawasan Markas Brimob Polda Kepri sama saja seperti gerombolan bersenjata.

Hukuman terberat yang tidak mengikuti koordinasi adalah pemecatan. Bahkan dalam peperangan bisa dihukum mati, demikian katanya.

Alkitab mencatat Abraham taat melakukan perintah Allah. Meski kadang perintah-Nya tidak masuk akal.

Kenapa Abraham taat? Jawabannya adalah karena dia mengasihi Tuhan.

Dalam kisah di injil, Tuhan Yesus mendapatkan masalah akibat ketidaktaatan orang yang mengaku percaya kemesiasan Yesus namun lalai.

Orang berpenyakit kusta itu, sebelumnya telah tidak taat saat menabrak aturan Musa dalam kitab Imamat. Sebagai orang kusta, dia tidak boleh mendekati orang lain. Dia harus mengasingkan diri atau menjauh.

Dia percaya bahwa Yesus sebagai Mesias mampu menyembuhkannya dari kusta.

Oleh belas kasihan-Nya, Yesus mau menyembuhkannya. “Aku mau, jadilah engkau tahir.”

Orang itu kembali melakukan ketidaktaatannya untuk kedua dan ketiga kalinya. Tuhan Yesus melarangnya memberitahukan ketahirannya pada orang banyak dan menyuruhnya pergi ke imam.

Sebab hanya imam yang boleh menyatakan tahir.

Ia malah pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana.

Apa akibatnya?

Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar, di tempat-tempat sepi. Perbuatan orang itu telah mengganggu agenda Tuhan Yesus dalam menjalankan misi-Nya.

Maka Rasul Paulus mengajak jemaat Korintus untuk menjadi pengikut Tuhan Yesus yang setia. Menjadi setia artinya taat menjalankan setiap perintah Tuhan.

“Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.”

Banyak orang religius mengaku setia dan mengasihi Yesus. Namun perilakunya sering menunjukkan kebalikannya, terutama terhadap sesama.

Pesan hari ini

Sama seperti dalam tentara, ketidaktaatan iman bisa mendatangkan hukuman mati kekal. Ketidaktaatan kita sebagai orang percaya, bisa mengganggu perjalanan Yesus.

Mari setia dan benar-benar taat pada perintah Tuhan Yesus.

“Mulailah berubah, jangan selalu membuat kesalahan yang sama. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here