Pelita Hati: 08.03.2021 – Di Luar Nalar

0
874 views

Bacaan: 2 Raja-Raja 5:1-15, Lukas 4:24-30

Dan kata-Nya lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi. (Luk 4:24, 28-30)

Sahabat pelita kasih,

PELITA sabda hari ini melanjutkan kisah Yesus yang ditolak di Nazareth (Luk.4:16-30).  Jika membaca kisah ini secara utuh kita berkesimpulan bahwa orang-orang Nazareth tidak secara jernih menggunakan akal pikirannya. Mereka secara dangkal menilai seseorang dan secara dangkal pula serta gegabah mengambil keputusan di luar nalar. Mereka menghalau Yesus hingga ke tebing gunung dan bahkan akan melemparkannya. Sebuah tindakan di luar nalar. Tak hanya mengusir tetapi ingin mencederai bahkan ingin membinasakan-Nya. Apakah Yesus melakukan kejahatan? Apakah Yesus mengancam keberadaan mereka? Sama sekali tidak. Bukankah Yesus adalah orang sekampungnya? Yesus hanya mengingatkan orang-orang Nazareth yang cenderung menghargai orang bukan dari kualitas atau mutu pribadinya tetapi dari mana orang berasal, apa latar belakangnya dan siapa sanak saudaranya. 

Sahabat terkasih,

Dari pelita sabda ini kita diingatkan agar menilai seseorang atas dasar mutu kualitas pribadinya, bukan asal-usulnya.  Di masa prapaskah ini kita belajar  mengendalikan hati dan tidak mengumbar emosi serta kebencian seperti dipentaskan oleh orang-orang Nasareth. Kita gunakan nalar pikiran serta kejernihan hati dalam setiap hidup langkah hidup kita.

Pagi hari terlihat cerah,
ufuk timur mulai memerah.
Mari merunduk dan berserah,
niscaya berkah-Nya melimpah ruah

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here