SEDIKITNYA 70 % dari jumlah total siswa seminari sebanyak 88 orang di Seminari Menengah Mario John Boen Pangkalpinang di Bangka, Provinsi Bangka-Belitung, Keuskupan Pangkalpinang telah positif kena Covid-19.
Merespon keprihatinan ini, Gerakan Kemanusian Words2Share menginisiasi program donasi amal kasih untuk kepentingan Seminari Menengah Mario John Boen Pangkalpinang di Pulau Bangka, Keuskupan Pangkalpinang.
Gerakan belarasa yang diprakarsai oleh Gerakan Word2Share ini kami rilis hari Senin siang tanggal 8 Maret 2021, setelah kami melakukan pembicaraan dan koordinasi intensif dengan dua pihak yang berkepentingan.
Dengan:
- Romo J. Kristanto Pr selaku Sekretaris Eksekutif Komisi Seminari KWI).
- Romo Stanis Bani Pr selaku Rektor Seminari Menengah Mario John Boen Pangkalpinang.
Prosedur donasi amal
Berikut ini, kami informasikan prosedur sederhana untuk memfasilitasi niat baik para pembaca Sesawi.Net untuk bisa melakukan donasi amal bagi Seminari Menengah Mario John Boen Pangkalpinang.
- Rekening resmi Seminari Menengah John Boen Pangkalpinang: Bank Mandiri.
- Norek: 169-00-0046141-5.
- A.n.: Seminari Menengah Mario John Boen.
- Berita: Covid-19.
- Imbauan: Mohon menambahkan angka “1” setiap tranksaksi –misalnya Rp 100.001,00. Ini sangat bembantu pihak seminari bisa melakukan tracing histori transaksi donasi untuk keperluan ini supaya tidak tercampur dengan rekap donasi kebutuhan lainnya.
- Konfirmasi: Gerakan Words2Share membantu melakukan catatan administrasi rekap donasi. Silakan berikankonfirmasi donasi via nomor 0812-1214-8336 hanya untuk keperluan tersebut.
Hanya satu nomor rekening
Kepada Gerakan Words2Share, Rektor Seminari Menengah Mario John Boen Romo Stanis Bani Pr menerangkan bahwa pihaknya tidak membuka saluran rekening lain untuk keperluan program donasi amal kasih guna meringankan beban karena penyakit Covid-19.
“Kami hanya membuka saluran donasi melalui rekening resmi seminari di Bank Mandiri. Tidak ada yang lain,” tutur Romo Stanis Bani Pr menjawab Sesawi.Net hari Senin siang tanggal 8 Maret 2021.
Seminarisnya pasti ada yang kucing kucingan keluar masuk asrama, bertemu dgn orang luar. Atau pengawasan kurang ketat dari pembina.