Kenthus

0
1,178 views
Kodok kenthus by https://www.flickr.com/photos/51463027@N02/15999702876

ORANG yang sangat sombong, dalam budaya Jawa, dilukiskan dalam ungkapan kementhus.

Biasa meluncur kalimat bernada nasihat, “Aja kementhus, senajan kowe dhuwe.” – Jangan berlaku sombong, walau kamu memiliki segala.

Kata kementhus berasal kata dasar kenthus, katak Jawa. Hewan sejenis kodok dikenal jugai kintel, kodok Jawa, brown bullfrog, dengan nama ilmiah kaloula baleata.

Kodok Jawa bertubuh kecil.

Untuk mempertahan diri dari predator ia akan membesarkan suara bass-nya. Selaput di tenggorokannya ditiup hingga melebihi ukuran tubuh.

Tidak hanya untuk membesarkan suara, tetapi memberi deterrent effect, dampak pada rasa gentar di pihak musuh.

Ciri-ciri kodok Jawa yang unik: kecil, membesarkan diri, menyaringkan suara dan menimbulkan kesan gentar, diasosiasikan dengan kesombongan, selalu memandang diri setara Sang Khalik.

Pepatah dari Kitab Amsal merekam perilaku seperti kenthus, “Kumenthus iku pepucuking karusakan, lan gumunggung iku pucuking ambruk.”, kesombongan selalu menjadi awal kerusakan dan kecongkakan selalu meruntuhkan.

Keduanya sama dengan gabah kopong, bulir padi tanpa isi.

Maka, orang Jawa selalu menasihati, “Aja kementhus.”

Santo Yakobus, saudara Tuhan, menasihati, “Tuhan menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”

Deus superbis resistit, humilibus autem dat gratiam.

16.03.2021. bm-1982. ac eko wahyono.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here