Perdebatan Keilahian Yesus

0
413 views
Ilustrasi: Perdebatan seru antara Yesus dengan orang Yahudi. (Ist)

Bacaan 1: Bil 21: 4–9.
Injil: Yoh 8: 21–30.

SAMPAI dengan hari ini, keilahian Yesus masih saja ada yang mempertanyakannya. Masih saja ada orang-orang yang tidak percaya atau pura-pura tidak percaya.

Dalam Kitab Suci, banyak sekali kesaksian tentang keilahian Yesus termasuk Ia sendiri memberi pernyataan keilahian-Nya.

Dimulai dari Malaikat Gabriel, Petrus, pasukan yang menyalibkan-Nya, Thomas, Allah Bapa bahkan setan pun turut bersaksi bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Dalam bacaan hari ini, terjadi perdebatan seru antara Yesus dengan orang banyak yang kemungkinan adalah orang-orang Farisi dan Ahli Kitab. Yesus menyatakan siapakah Diri-Nya,

“Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.”

Disini sangat jelas dikatakan-Nya, berasal dari mana dan apa konsekuensinya jika tidak percaya keilahian-Nya. Di samping itu, Tuhan Yesus juga bersaksi tentang Bapa-Nya,

“… Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia…Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”

Ia mengatakan kepada orang banyak bahwa sampai tiba saatnya mereka menyalibkan-Nya maka baru akan tahu siapakah Dia. Bagi yang percaya akan beroleh hidup kekal namun bagi yang tidak percaya, akan mati karena dosanya (ketidakpercayaannya).

Ketidakpercayaan bangsa Israel telah dimulai sejak mereka dituntun keluar dari Mesir oleh Allah.

“Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.”

Mereka lebih suka hidup sebagai budak di Mesir, hanya sekedar bisa makan roti dan minum saja. Padahal Allah menuntun mereka keluar dari Mesir untuk diberikan hidup yang lebih membahagiakan.

Mereka yang membangkang dihukum mati oleh pagutan ular namun Allah masih memberi kesempatan hidup bagi yang bertobat. Bagi yang dipagut ular namun memandang patung ular yang didirikan diatas tiang maka tetap hidup.

Penyembuhan datang dari sumber penghukuman dan dikaitkan dengan ketaatan dan kepercayaan kepada Allah.

Pesan hari ini

Bagi orang Katolik, Yesus adalah Tuhan sudah final. Bagi yang tidak percaya maka mereka memiliki konsekuensi yang harus ditanggung.

“Bahagia itu sederhana: taat, percaya kepada-Nya serta laksanakan perintah-Nya, itulah bahagia. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here