Bacaan I: Yeh. 37: 21-28
Injil: Yoh. 11: 45-56
SEBAGAIMANA diketahui lewat berita berbagai media, kehebohan virus covid 19 berawal dari kota Wuhan, China. Banyak berita yang menggambarkan kota Wuhan menjadi seperti kota mati lantaran adanya penyebaran virus Covid-19 dan adanya banyak korban.
Dalam berita-berita itu juga disebutkan adanya sejumlah warga negara Indonesia yang berada di Wuhan, baik para pelajar maupun para pekerja. Mereka seakan “terjebak” di kota yang pada saat itu digambarkan sebagai kota yang mengerikan.
Hal itu tentu saja menimbulkan kecemasan dan keresahan bagi sanak saudara dari mereka yang “terjebak” di Wuhan.
Tidak berapa lama, pemerintah Indonesia dengan berbagai cara berusaha memulangkan warga negara Indonesia yang ada di Wuhan. Akhirnya mereka berhasil dievakuasi dan dibawa pulang ke tanah air.
Meskipun mereka harus menjalani karantina terlebih dahulu, akan tetapi pemulangan mereka menjadi berita baik dan membahagiakan bagi warga negara yang “terjebak” di Wuhan dan anggota keluarganya. Bahkan pemulangan ini juga menjadi berita gembira bagi bangsa Indonesia.
Apa yang dilakukan pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa negara hadir bagi warganya. Negara peduli dan melindungi warganya.
Kehadiran negara bagi warganya selalu menjadi tanda bahwa negara sungguh melindungi dan mengusahakan kesejahteraan warganya.
Sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam nubuat Nabi Yeheszkiel menunjukkan bahwa Allah hadir dan selalu ada bagi umatNya. Umat Israel yang seringkali mengingkari perjanjiannya dengan Allah, yang sering meninggalkan dan “memunggungi” Allah sehingga membuat mereka tercerai berai dan menderita namun tidak pernah ditinggalkan oleh Allah.
Allah selalu hadir dan ada bagi umatNya, karena Allah mengasihi umatNya. Allah tidak rela umatNya menderita dan hilang. “Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.”
Bagaimana dengan aku? Adakah aku selalu menyandarkan diriku pada kasih Allah?