Mengenang Sengsara Tuhan

0
908 views
Ilustrasi - Minggu Palma. (Ist)

Bacaan 1: Yes 50:4 – 7
Bacaan 2: Flp 2:6 – 11
Injil: Mrk 14:1 – 15:47

HARI ini, Gereja Katolik merayakan Hari Minggu Palma, saat Tuhan Yesus masuk ke Yerusalem disambut bak raja mengendarai keledai.

Tepat lima hari, sebelum orang-orang yang mengelu-elukan-Nya sebagai Raja kemudian berbalik mencemooh, meludahi, menyesah lalu membunuh-Nya di kayu salib.

Sebuah kisah drama sengsara untuk menebus dosa manusia. Jalan penderitaan yang merupakan “Jalan Keselamatan Allah” yang harus dijalani-Nya.

Meski Ia adalah Anak Allah namun tidak menganggap kesetaraan-Nya dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan-Nya.

Ia telah mengosongkan, merendahkan diri dan mengambil rupa sebagai hamba terkutuk, mati di kayu salib.

Dalam tradisi Yahudi, hanya orang terkutuk yang pantas dihukum mati di kayu salib.

Ia taat sampai mati seperti dinubuatkan oleh Nabi Yesaya. Memberikan punggung dan pipi untuk dipukul, tidak menyembunyikan muka saat dihina dan diludahi.

Nabi percaya, Tuhan akan menolongnya meneguhkan hati seperti keteguhan gunung batu. Nabi percaya, oleh ketaatannya ia tidak akan mendapat malu.

Banyak tokoh dan peran bisa kita lihat dalam kisah sengsara Tuhan Yesus.

Apakah kita mengambil peran seperti para imam kepala, sibuk mencari celah ingin membunuh-Nya. Atau perempuan yang mengurapi-Nya dengan minyak mahal?

Ada tokoh Yudas Iskariot yang akan menyerahkan-Nya dengan imbalan 30 uang keping saja.

Ada peran orang yang dengan tulus menyediakan tempat bagi Tuhan dan para rasul melakukan perjamuan malam terakhir.

Atau mau mengambil peran Petrus, tidur saat berjaga dan menyangkal-Nya tiga kali. Lalu bersama para murid lainnya kabur meninggalkan Yesus saat ditangkap pasukan ke mahkamah agama.

Atau mau mengambil peran orang banyak, memberikan kesaksian palsu kepada-Nya, meludahi dan memukul-Nya?

Atau peran Pilatus, yang tahu Yesus tidak bersalah namun malah cuci tangan, menyesah-Nya dan menyerahkan Yesus kepada orang Yahudi untuk disalibkan?

Ada juga peran Simon Kirene, mau membantu memanggul salib-Nya menuju Golgota.

Ada peran dua orang jahat yang disalibkan bersama Yesus, salah satunya menghina dan menghujat-Nya namun satunya memohon ampun.

Ada peran Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda, dan Yoses, serta Salome, dengan setia terus mengikuti-Nya sampai Ia wafat.

Atau mau mengambil peran Yusuf dari Arimatea, yang dengan tulus menguburkan-Nya.

Pesan hari ini

Tuhan Yesus meski Ia adalah Allah, dengan kerendahan hati-Nya mau mengambil peran sebagai hamba terkutuk namun taat melaksanakan kehendak Bapa-Nya menebus dosa manusia.

Dari sekian banyak peran tadi, kamu mau mengambil peran yang mana?

“Lakukan lebih banyak untuk dunia daripada untuk dirimu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here