Puncta 06.04.21
Selasa Pekan Paskah
Yohanes 20 : 11-18
SEMINARI memberi peluang para siswa untuk mengembangkan talenta. Salah satunya adalah bermain drama.
Saya sering tampil di acara Mamuri (Malam Musik Seminari) atau MK (Malam Kesenian) yang setiap tahun diadakan.
Kami pernah main drama panjang dalam bahasa Jawa selama dua hari pementasan. “Wiji Sejati Ora Bisa Mati.”
Kisah panggilan hidup Rm. A. Soenarja SJ, sang pengarang naskah. Saya menjadi tokoh Soenarja, anak pedagang kain yang kaya.
Romo Soenarwidjaya SJ, rektor Seminari waktu itu menggalakkan Paguyuban Minggu Timbalan di paroki-paroki.
Setiap kali berkunjung untuk aksi panggilan, kami para seminaris diajak tampil main drama.
Setiap seminaris diminta memainkan tokoh yang dipanggil Tuhan di Kitab Suci. Saya kebagian memainkan panggilan Samuel.
Nama Samuel saya ubah menjadi Walkidi.
Romo Soenar kemudian pidah tugas di Jakarta, tinggal di Katedral menjadi Vikjen KAJ.
Sudah bertahun-tahun tidak bertemu, ketika ada retret imam di Cikanyere, saya mampir berkunjung kepada beliau.
“Romo Rektor,” sapa saya menjabat tangan beliau. “Ini rak Walkidi biyen kae ta?” (Ini kan Walkidi yang dulu itu ta).
Luar biasa.
Saya kagum beliau masih ingat Walkidi. Sapaan hangat yang mengingatkan peristiwa indah penuh makna dulu.
Maria Magdalena mengalami kebingungan karena jenasah Yesus tidak ada di makam. Ia mengira jenasah-Nya diambil orang.
Orang yang bingung tak mampu mengenali siapa pribadi di sekitarnya. Bahkan Yesus yang berdiri di dekatnya dikira penunggu taman.
“Tuan, jika Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana Tuan meletakkan Dia supaya aku dapat mengambil-Nya.”
Namun ketika Yesus memanggil namanya, “Maria”, Maria langsung hapal suara itu.
Ia menyahut, “Rabuni”.
Sapaan hangat yang mengingatkan relasi pribadi yang akrab. Maria hapal dan kenal suara khas itu.
Untuk menunjukkan relasi khusus kita juga membuat sapaan yang khusus. Misalnya; Beib..say..darling..sayangku..cintaku… manisku…
Yesus meminta Maria untuk memberi warta gembira ini kepada murid-murid-Nya.
Sukacita Paskah harus diwartakan kepada siapa pun. Kegembiraan harus ditularkan, jangan hanya dipendam sendiri.
Apalagi kita sudah diangkat sebagai sahabat-sahabat khusus-Nya.
Apakah anda merasa ada relasi khusus dengan Tuhan? Apakah anda mengenal suara-Nya memanggil anda?
Cari ikan di Sungai Dua.
Berlari-lari bawa pancing.
Kasih Tuhan sangat luar biasa.
Ia kenal kita masing-masing.
Cawas, hari yang cerah…
Lagunya masih saya ingat “Wiji wiji sejati ora bakal mati” hehehee.
kaaknya th 80an ya. masih SD kami . nonto drama malam ini bareng2 karyawan Seminari.