Uskup Keuskupan Atambua Mgr Dominikus Saku Pr mengharapkan agar para korban banjir tidak putus asa, hilang harapan dan tetap semangat di tengah situasi sulit ini.
“Bencana banjir perlu dilihat dalam kaca mata iman. Ini cobaan hidup yang harus dihadapi agar kita semakin berbenah diri setiap waktu. Semoga musibah ini cepat berlalu dan saudara-saudari bisa kembali ke rumah masing-masing,” kata Uskup saat mengunjungi para korban banjir yang mengungsi di Aula Gereja Paroki Maria Fatima Betun, Rabu (7/5/2021).
Uskup juga mengingatkan bahwa apa yang dialami ini merupakan cobaan yang harus dihadapi bukannya dihindari. Karena itu, uskup mengatakan agar warga terdampak banjir tetap semangat dan berpasrah pada Tuhan.
“Nanti setelah situasi membaik dan kembali ke rumah, bekerjalah demi kelangsungan hidup. Dengan cara ini segala kebutuhan hidup bisa teratasi dan kehidupan yang dirindukan untuk menjadi lebih baik bisa terpenuhi,” tutunya singkat saat dijumpai di tengah-tengah para korban.
Dalam kunjungan itu, Uskup juga memberikan bantuan berupa sembako dan kebutuhan lainnya. Penyerahan secara simbolis disaksikan oleh Penjabat Bupati Malaka, Viktor Manek dan para pejabat lainnya, serta Ekonom Keuskupan Atambua, RD. Sel Nesi, di Aula Susteran SSpS Betun.
Bantuan ini diharapkan bisa meringankan penderitaan para korban bencana banjir sekaligus juga wujud kepedulian dan bela rasa Gereja untuk para korban banjir. “Kiranya dengan bantuan ini bisa membantu meringankan penderitaan para korban bencana banjir,”ucap Bapa Uskup.
Selain dari Keuskupan Atambua, ada juga sumbangan sembako ( dan kebutuhan lain ) lain dari para donatur dari luar Pulau Timor, dari para simpatisan dan sukarelawan dari berbagai pihak.
Apresia dan dukungan
Terhadap kunjungan Bapa Uskup Domi, salah satu korban banjir Irma Nahak mengungkapkan kegembiraannya. Baginya kehadiran Bapa Uskup yang melihat secara langsung para korban bencana banjir bandang ini sebagai satu motivasi agar tidak boleh putus asa.
“Senang sekali bisa bertemu Bapa Uskup. Beliau langsung menyapa kami di tempat pengungsian. Ini satu motivasi bagi kami agar tidak boleh putus asa tapi semakin kuat menghadapi situasi yang sulit ini. Memang tidak nyaman tinggal di tempat terbuka tanpa dinding tapi kami tetap optimistis menghadapi semuanya,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Pastor Rekan Paroki Betun, Romo Marcel Nai Kei, Pr. Ia mengatakan bahwa kehadiran Bapa Uskup Domi sebagai satu bentuk kepedulian Gereja yang nyata. Berpihak pada kaum kecil, sederhana dan menderita, juga dengan memberi bantuan kepada para korban sebagai langkah nyata berbela rasa.
“Satu hal menarik bahwa Bapa Uskup masih berkenan hadir di tengah para korban banjir. Ini memberi spirit kepada mereka agar kuat dalam menghadapi cobaan hidup ini,”imbuhnya singkat.
Jumlah para korban banjir bandang yang terdata hampir mencapai 5000-an jiwa. Data terus diupdate karena evakuasi masih berlangsung hingga kini dengan menggunakan mobil truk TNI di beberapa titik.
