Sabtu, 10 April 2021
Bacaan I : Kis 4:13-21
Injil : Markus 16:9-15
“PADA batu besar yang terletak di pinggir sungai itu, tertulis tanda, garis tebal dengan warna paling bawah biru, kuning dan merah,” kata Ketua Stasi memberi tahu kepada kami.
“Artinya apa Pak?,” tanya seorang di antara kami.
“Jika air sungai sampai di garis biru, sungai ini masih aman untuk perjalanan, namun jika air sudah menyentuh warna kuning, perjalanan dengan speed di sungai ini, sebaiknya tidak dilakukan, karena cukup berbahaya. Dan jika sudah sampai menyentuh warna merah, maka sangat dilarang mengadakan perjalanan dengan speed melalui sungai ini,” kata bapak itu.
“Apakah pernah ada yang melanggar aturan itu?,” tanya seorang dari antara kami.
“Pernah, dan perahunya terbalik. Satu selamat yang tiga orang tidak terselamatkan,” kata bapak itu.
“Mereka itu pelancong yang mengejar jadwal perjalanan,” kata bapak itu menjelaskan.
“Untuk masyarakat di sini, tidak akan ada yang berani melanggar. Ada saksi adat yang berat, jika melanggar,” kata bapak itu lagi.
“Demi keselamatan mereka juga ya Pak,” kata salah satu teman kami.
“Benar. Tidak usah mencobai apa yang sudah disepakati kalau tidak mau celaka. Percaya saja jika mau selamat,” kata bapak itu.
Berkaitan dengan sesuatu yang belum jelas, kadang kita cenderung meragukan dan mau mendapatkan kepastian akan apa yang kita pikirkan.
Untuk beberapa kasus, sebaiknya kita tidak usah menentang. Dan mencoba-coba hanya demi memenuhi hasrat mendapatkan kepastian.
Tanda larangan di sungai dan tanda-tanda lain dalam kehidupan ini sebaiknya ditaati dan diikuti; tidak perlu diperdebatkan.
Demikian pula iman akan kebangkitan Tuhan, tidak perlu diragukan, apalagi diperdebatkan. Percayai dan hayati dalam kehidupan ini.
Tuhan sungguh sudah bangkit, mari kita imani dan wartakan ke seluruh penjuru dunia.
Apa yang masih menghalangi imanku akan kebangkitan Tuhan?