Bacaan 1: Kis 5:34 – 42
Injil: Yoh 6:1 – 15
DALAM situasi tertindas, biasanya kita akan berharap adanya sebuah pertolongan. Ketika muncul tokoh yang ternyata cocok dengan apa yang kita harapkan, maka wajar kita berharap kepadanya.
Bangsa Indonesia mengalami beberapa kali penjajahan mulai dari Portugis, Belanda, dan terakhir Jepang.
Soekarno dan Hatta menjadi tokoh bangsa Indonesia untuk keluar dari penjajahan.
Merekalah yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Demikian juga dengan bangsa Israel yang mengalami beberapa kali penindasan karena penjajahan.
Mereka pernah dijajah oleh bangsa Asyur, Babel, Persia hingga terakhir oleh bangsa Romawi.
Mereka bahkan pernah mengalami pembuangan ke negeri asing karena penjajahan.
Ketika Yesus berkarya di Israel dengan berbagai mukjizat yang dibuat-Nya seperti penyembuhan, menggandakan roti dan ikan, mengusir roh jahat hingga membangkitkan kematian maka seolah seperti embun yang melepas dahaga pagi bagi bangsa Israel.
Namun Tuhan Yesus tetap fokus pada tugas pengutusan oleh Bapa-Nya.
Dia datang bukan untuk sebuah popularitas atau jabatan duniawi seperti raja.
Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Petrus dan para rasul, tak gentar dipenjara oleh para pemimpin agama Yahudi.
Penderitaan tidak mampu mengalihkan fokus mereka untuk tetap mewartakan kabar kebangkitan-Nya.
Justru mereka bangga boleh menderita karena nama Yesus.
Secara tidak langsung Gamaliel Guru Besar Taurat agama Yahudi memberi pernyataan yang mendukung “Gerakan mengajar” para rasul.
“Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah.” demikian katanya kepada para pemimpin Yahudi.
Para rasul kemudian dilepaskan dari penjara dan kembali fokus mewartakan kebangkitan Kristus.
Pesan hari ini
Dalam pelayanan, kadang kala mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya namun tetaplah fokus pada pengutusanmu. Banggalah jika mendapatkan kesempatan dihina seperti Kristus, sama juga yang dirasakan para rasul-Nya.
“Kebenaran tidak pernah layu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”
