Kamu adalah Saksi-Ku

0
705 views
Berksaksi tentang Yesus Kristus. (ist)

Puncta 18.04.21
Minggu Paskah III
Lukas 24:35-48

GEORGE Foreman adalah petinju besar yang sepantaran dengan Mohamad Ali, Joe Frazier dan Ken Norton. Dari anak jalanan yang nakal, ia menemukan talenta bertinju di sekolahnya.

Puncak kariernya melejit saat ia mengalahkan Joe Frazier tahun 1973. Ia menjadi juara dunia kelas berat sebanyak dua kali.

Namun setahun kemudian dia terjungkal di ring tinju saat dipukul KO Mohamad Ali dalam pertarungan bertajuk “Rumble in the Jungle” di Zaire, Kongo, Oktober 1974.

Ia memburu dan memukul Ali dengan membabi buta.

Ali hanya bertahan di ring tinju. Ketika tahu Foreman sudah kelelahan, pada ronde ke delapan, Ali melancarkan jab dan serangan balik yang menjatuhkan Foreman.

Juara dunia itu tersungkur KO.

Sejenak Foreman tak sadarkan diri di kamar ganti. Ia bercerita, seperti ada tangan perkasa yang menangkapnya.

“Itulah tangan Yesus yang menarik saya untuk suatu pelayanan,” katanya setelah sadar.

Ia kemudian pensiun dari dunia tinju dan menjalankan misinya. Ia mewartakan dan berkotbah tentang Yesus Kristus di kotanya di Houston, Texas, sampai sekarang.

Seperti George Foreman yang jatuh bangun, para murid itu juga sering gagal memahami kebangkitan Yesus.

Mereka takut, ragu-ragu, tidak percaya ketika Yesus menampakkan diri.

Yesus harus membimbing dan meyakinkan mereka bahwa Ia hidup.

Dan kini Yesus menyuruh mereka mewartakan berita pertobatan dan pengampunan dosa kepada segala bangsa.

“Mesias harus menderita, dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi, dalam Nama-Nya, berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semua ini.”

Kendati iman kita belum sempurna, sering gagal dan jatuh bangun, namun Yesus meminta kita untuk bersaksi.

Kita diutus mewartakan semangat pertobatan dan kasih Allah yang selalu mengampuni.

Siapkah kita menerima pengutusan-Nya?

Saya divaksin yang kedua,
Makin sehat dan bahagia.
Walau kita tidak sempurna,
Yesus mengutus kita jadi duta cinta.

Cawas, mari bersaksi…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here