DENGAN apa kulukiskan keadaan hatiku? Aku tahu hatiku penuh kepalsuan.
Hatiku penuh dengan apa yang tidak asli.
Tidak otentik. Tidak sesuai keadaan.
Ya, benar, dugaanmu. Hatiku seperti kaleng biskuit. Dibalut dengan dominasi warna merah, kaleng itu tidak pernah menipu.
Hanya, isinya kadang tidak seperti seharusnya.
Kaleng asli berisi: Monte chocolatte, Monte lemon, Butter shortcake, Chocolate puff, Choco wafer dan Kopi susu wafer.
Ditambah lagi: Marie Susu, Krim Kacang, Cream Cracker, Lemon Puff, Sugar Biskuit, Stick, Milik Sc, dan Butter sc.
Seluruh jenis kue ditata dalam satu kaleng.
Bagian atas dan bagian bawah disekat dengan pembatas kertas berwarna putih.
Tetapi, walau masih nampak baru, kaleng itu sering diisi dan dipenuhi dengan barang yang sama sekali berbeda.
Kerupuk, rengginang, kacang, opak, slondok.
Beruntung kalau semua itu masih baru dan layak dimakan.
Kadang, semua isi sudah busuk. Pembusukan pasti merusak kaleng. Yang seharusnya awet beberapa lama sekarang mudah hancur.
Zat kimia dari proses pembusukan pasti menyebabkan korosi.
Hatimu dan hatiku diciptakan dari daging dan selalu segar. Kesegaran memudahkan untuk menimbang dan membedakan apa yang baik dan apa yang jahat.
Hati yang bening menuntun pada kebenaran.
Tetapi, sering dia diisi dengan iri hati, kesombongan, aniaya, kecemburuan, percabulan, loba, serakah, mementingkan diri sendiri.
Yah, daftar ini bisa ditambah.
Maka, di saat yang suci, fitri, kaleng biskuit diisi dengan isi yang seharusnya.
Yang bukan asli diabaikan.
Hati yang bergelimang darah seperti warna kesumba diubah-Nya menjadi lembut dan putih seperti salju. Et si fuerint rubra quasi vermiculus, velut lana alba erunt.
Selamat Idul Fitri.
12.05.2021. bm-1982. ac eko wahyono