Lectio Divina 15.05.2021 – Mintalah, Kamu Menerima dan Sukacitamu Penuh

0
337 views
Ilustrasi: Engkau akan meminta dalam nama-Ku by Saint Mary Catholic Church.

Sabtu. Pekan Paskah VI (P)

  • Kis. 18: 23-28.
  • Mzm. 47: 2-3.8-9.10.
  • Yoh. 16: 23b-28.

Lectio

23b Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. 24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

25 Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. 26 Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa,

27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. 28 Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.”   

Segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku

Sabda Yesus menyingkapkan bahwa Ia menjamin para murid dapat berhubungan langsung dengan Bapa. Yesus langsung menghubungkan Bapa dengan para muridNya. Yesus menjadi perantara antara murid dengan Bapa.

Yesus menyatukan para murid dengan diri-Nya dan dalam persekutuan dengan-Nya mereka menyampaikan permohonan yang mereka perlukan.

Para murid yakin bahwa Yesus tidak memisahkan mereka dari Bapa, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.” (Yoh. 16:23).

Dalam persatuan dengan-Nya, doa dan permohonan menjadi penuh makna. Doa dan permohonan kepada Bapa selalu harus dipersatukan dengan Yesus Kristus, karena Ia selalu mengasihi dan memberikan seluruh hidup-Nya bagi manusia (Yoh. 10:10).

Doa selalu didengarkan bila dipersembahkan kepada Bapa, dalam Yesus, dalam persatuan dengan-Nya (Yoh. 14:13; 16:23).

Sampai sekarang para murid belum meminta sesuatupun dalam nama Yesus, tetapi mereka dapat memohon setelah Ia dipermuliakan (Yoh 14:13). Mereka memohon ketika menerima Roh Kudus yang akan menerangi mereka secara penuh tentang Yesus seutuhnya (Yoh 4:26; 15: 26).

Saat itu, mereka bersatu dengan-Nya. Mereka, sebagai milik Yesus akan menyampaikan permohonan dan menerima anugerah dalam suka cita penuh. 

Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu

Mereka yang mengimani Yesus dipersatukan dalam relasi antara Anak dengan Bapa. Dalam Yoh 16:26 Yesus sekali lagi berbicara tentang relasi yang dijalin  oleh Roh Kudus. Relasi itu memungkinkan Yesus mempersembahkan seluruh permohonan dan doa kepada Bapa.

εν εκεινη τη ημερα, en ekeine te hemera, pada hari itu bermakna saat/hari ketika Ia mendatangi milik-Nya sendiri dan menghembusi mereka dengan Roh Kudus (Yoh. 20:19.22). Inilah saat para murid menyadari bahwa relasi antara Yesus dengan Bapa menyebabkan mereka akan didengarkan oleh Bapa.  

Maka, tak perlulah bagi Yesus untuk campur tangan dalam relasi antara Bapa dengan para murid  yang berdoa dan memohon atas namaNya; juga bukan karena pengantaraan telah dilakukan-Nya.

Tetapi para murid, setelah percaya bahwa Sang Sabda telah menjadi manusia dan disatukan dengan diri-Nya sendiri, dikasihi Bapa seperti Ia mengasihi Putera-Nya (Yoh. 17:23.26). Dalam Yesus para murid mengalami perjumpaan langsung dengan Bapa. Perjumpaan dengan Bapa semestinya menjadi suka cita.

Bapa sendiri mengasihi kamu

Berdoa berarti menghadap Bapa melalui Yesus. Berdoa juga bermakna menyapa Bapa dalam nama Yesus.

Sabda-Nya,  “Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.” (Yoh 16:26-27).

Kasih Allah pada para murid dibangun di atas landasan ketaatan iman ‘milik-Nya sendiri’ pada Yesus. Dengan kata lain, mereka mengakui Yesus merupakan anugerah yang diberikan Bapa pada mereka.

Setelah Ia menyatukan para murid dengan diri-Nya sendiri, Yesus seperti mundur dari peran-Nya sebagai perantara, dan membiarkan hanya Bapa yang memerengkuh dan memperhatikan kita (Yoh 16: 24), “Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu” Petite et accipietis, ut gaudium vestrum sit plenum.

Karena dipersatukan dalam relasi dengan Bapa dalam kesatuan dengan Yesus, suka cita kita menjadi penuh dan doa menjadi sempurna. Allah hanya menawarkan kasih kepada dunia, yang perlu ditanggapi semestinya jika kita sungguh mengasihi Dia. Kasih menjadi sia-sia jika kasih itu hanya bertepuk sebelah tangan.

Manusia selalu hidup dalam lorong kegelapan, jika ia tidak menanggapi dan menerima kasih-Nya. Yesus mengharapkan para murid terus menerus menanggapi kasih Bapa dan mempercayakan diri pada-Nya tanpa syarat.

Maka, doa dan permohonan menjadi sarana relasi kasih. Apabila kita membandingkan sejarah doa kita dengan doa Yesus, kita perlu mengingat akan: kerinduanNya pada Bapa (misal: Mrk 1:35; Luk 6:12), kecemasan (misal: Mat 26:42.44; Mrk 14:35; Luk 22:44), putus asa (Mrk 15:34), dan penyerahan diri pada Allah (Luk 23:46)

Katekese

Memanjatkan doa dalam nama Yesus. Santo Cyrilus dari Alexandria, 376-444:

“Yesus mendesak para murid untuk mencari anugerah rohani. Dan, pada saat yang sama, Ia menganugerahkan pada mereka keyakinan bahwa, jika mereka menyampaikan permohonan, mereka tidak akan gagal dalam memohon.

Ia menambahkan kata Amin, agar Ia dapat menjamin kepercayaan mereka bahwa jika mereka memohon kepada Bapa, permohonan mereka akan dikabulkan.

Ia bertindak sebagai pengantara mereka dan menjadikan permohoan mereka diketahui Bapa, dan, karena bersatu dengan Bapa, permohonan itu dikabulkan. Karena inilah apa yang Ia maksud saat bersabda, “dalam nama-Ku.”

Karena tidak ada jalan apapun untuk menjadi dekat dengan Allah Bapa, kecuali melalui Putera. Karena melalui Dialah kita dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa (Ef. 2:18). Maka, Ia bersabda, “Akulah pintu. Akulah jalan. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh 10:7; 14:6).

Karena Putera adalah Allah, Ia yang bersatu dengan Bapa menyediakan segala yang baik bagi umat yang disucikan-Nya. Dan kita berjumpa dengan Dia yang begitu murah hati menganugerahkan seluruh harta milik-Nya bagi kita …

Mari kita melambungkan doa dalam nama Kristus. Karena dengan cara ini, Bapa segera mendengarkan permohonan dan menganugerahkan rahmat-Nya pada mereka yang mencari-Nya. Sehingga mereka menerima anugerah-Nya dengan suka cita” (dikutip dari Commentary On The Gospel Of John 11.2)

Oratio-Missio

  • Tuhan, penuhilah hatiku dengan rasa syukur atas berkatmu yang tak terbatas dan tariklah aku agar semakin dekat dengan tahta ramah dan belas kasihMu. Anugerahilah aku iman dan keberanian untuk berdoa dan bertindak untuk melakukan kehendakMu di sini, di bumi. Amin.
  • Apa yang perlu aku lakukan agar aku selalu datang pada Bapa dengan kasih meluap-luap dan menjadi pendengar Sang Sabda?”

ipse enim Pater amat vos, quia vos me amastis et credidistis quia ego a Deo exivi – Ioannem 16:27

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here