Bacaan 1: Tob 6:10-11; 7:1.6. 8-13; 8:1. 5-9
Injil: Mrk 12:28b – 34
DALAM setiap bencana selalu ada saja korban sehingga perlu ditolong. Termasuk di awal pandemi Corona, banyak pihak baik perkumpulan maupun pribadi memberi bantuan sosial bagi mereka yang terdampak.
Saling peduli satu sama lain sebagai sesama insan milik Allah.
Hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan hukum yang utama. Yaitu Hukum Kasih. Hukum yang merupakan rangkuman dari Hukum Taurat yang berjumlah 613 aturan menjadi hanya 2 aturan utama.
- Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu (Ul 6:4-5).
- Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Mengasihi sesama yang bisa dilihat, menjadi wujud untuk mengasihi Allah yang tidak kelihatan.
Dengan mengasihi ciptaan-Nya berarti juga mengasihi Sang Penciptanya.
Allah adalah kasih dan Dia menciptakan dunia dengan seluruh isinya dengan kasih.
Maka ketika menurunkan Hukum Taurat, tujuan utama adalah agar bangsa Israel hidup dengan baik saling menghargai dan mengasihi sesamanya.
Tujuh suami Sara mati secara mengenaskan pada malam pertama sebelum mereka bercampur, dibunuh oleh Asmodeus, setan jahat.
Saat Tobia sudah mendapatkan Sara sebagai istrinya, maka hal pertama yang dilakukan mereka adalah berdoa, berserah kepada Tuhan sebagai wujud syukur dan mohon perlindungan. Berdoa sebagai yang utama sebelum melakukan hal yang lainnya.
Pesan hari ini
Ajaran Kristus adalah kasih karena Allah adalah kasih. Peduli kepada sesama sebagai wujud mengasihi Allah yang tidak bisa kita lihat. Itulah kasih sejati.
Meneladani Tobia dan Sara yang telah dipertemukan dalam kasih, berserah diri kepada Allah sebab Dia-lah Sang Pelindung dari segala kejahatan.
“Melakukan hal baik tanpa diketahui orang lain sangatlah mulia. Itulah sebuah ketulusan dan kasih sejati. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”