Bacaan 1: Kej 13:2. 5-18
Injil: Mat 7:6. 12-14
ADA slogan yang mengatakan bahwa hidup itu adalah pilihan. Ada banyak pilihan dalam hidup. Di antaranya, mau maju atau diam. Jadi orang baik atau jahat. Termasuk harus memilih atau tidak memilih.
Tentu ada konsekuensi dalam memilih. Apakah pada akhirnya pilihan tersebut benar atau salah.
Kadang ikut memilih hanya karena banyak orang memilih, cari aman. Namun mengabaikan intuisi hati sendiri saat mengambil keputusan.
Namun tak jarang, orang berani memilih berbeda dari kebanyakan orang. Berbeda tentu bukan kesalahan. Itu artinya punya prinsip dan istimewa.
Hidup itu penuh dengan risiko, termasuk dalam hal memilih. Berani menghadapi risiko dalam hidup akan menuntun seseorang menuju pendewasaan diri.
Kitab Suci adalah buku iman sekaligus pedoman dalam menjalani hidup.
Dalam khotbah-Nya, Tuhan Yesus menjelaskan inti dari Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi:
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka… Masuklah melalui pintu yang sesak itu,… karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”
Ajaran untuk memperlakukan dengan baik terhadap orang lain.
Apa yang menurut kita tidak baik maka jangan diterapkan kepada orang lain.
Ajaran berikutnya adalah pilihan dalam hidup. Bahwa untuk mencapai kesempurnaan hidup kekal itu harus diperjuangkan.
Orang bisa memilih hidup enak. Namun menuju kebinasaan atau berjuang menyangkal diri, memikul salib yang mampu membawa pada kebahagiaan kekal.
Tidak mudah memang, karenanya tidak banyak orang yang mendapatkannya.
Abram dan Lot pun harus menentukan pilihan tempat pijakan hidup agar tidak terjadi rebutan.
Dalam memilih, Lot melihat tempat yang enak. Yaitu banyak airnya di Lembah Jordan dan berkemah di dekat Sodom.
Konsekuensinya, ia hidup dekat orang Sodom yang sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
Sedangkan, Abram mendapatkan bagian sisanya yaitu Kanaan. Namun di sinilah berkat Tuhan turun kepadanya, yaitu keturunan yang banyak dan Tanah Terjanji.
“ …Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya… Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu.”
Pesan hari ini
Hidup adalah pilihan. Ada banyak tawaran mudah, namun menuju kepada kebinasaan dan pilihan yang terasa berat namun ternyata menuju kepada kebahagiaan kekal.
Berbeda pilihan itu kadang suatu keistimewaan. Pilihlah sesuai dengan intuisi hatimu dan bukan karena kebanyakan orang.
“Kualitas hidupmu akhirnya dibentuk oleh kualitas pilihan dan keputusanmu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”