Bacaan 1: Kel 3:1-6. 9-12
Injil: Mat 11:25 – 27
SEBAGAI orang beriman, saya percaya bahwa Tuhan sungguh hadir dalam kehidupan kita. Meski tak bisa dilihat oleh mata namun bisa dirasakan.
Tuhan bisa hadir lewat orang lain atau pada lingkungan alam sekitar kita.
Saya pernah membaca sebuah kisah nyata. Seorang perempuan sosialita dan memiliki jabatan tinggi di kantornya, suatu saat pulang kantor agak telat.
Katakanlah wanita itu bernama Elizabeth.
Sebelum pulang ke apartemen, ia mampir membeli makanan cepat saji. Lalu memakannya di kursi taman restoran tersebut.
Sosok matanya tiba-tiba tertuju pada seorang tunawisma perempuan yang sudah berumur, di pinggir taman.
Ia sangat kedinginan karena saat itu sudah memasuki musim dingin.
Didekati dan disapanya perempuan itu. Hanya jawaban datar yang keluar darinya sambil matanya memperhatikan makanan di tangan Elizabeth.
Ia sadar bahwa perempuan itu lapar, lalu memberikan makanan yang kebetulan ia beli lebih.
Momen berikutnya, Elizabeth memberi mantelnya agar perempuan itu tidak kedinginan.
Dari percakapan, Elizabeth tahu bahwa perempuan itu berasal dari Eropa Timur dan tidak mengenal Tuhan.
Ia mengenalinya, saat perempuan itu bertanya, “Kenapa kamu begitu baik?”
Kata Elizabeth, “Tuhan yang menyuruhku datang kepadamu.”
“Tuhan omong kosong. Ia tidak ada,” sahutnya.
Namun, tiba-tiba perempuan itu meneteskan air mata dan berkata, “Ketika aku lapar, kamu memberiku makan, ketika aku haus, kamu memberiku minum, ketika aku kedinginan, kamu memberiku pakaian.”
Kalimat itu membuat Elizabeth terhenyak, bagaimana bisa seorang tidak mengenal Tuhan mampu mengucapkan ayat dalam Matius 25:35-40, jika bukan Ia sendiri yang mengatakannya.
Allah hadir dalam lingkungan tempat Musa menggembalakan kambing mertuanya, Yitro.
Dalam percakapannya dengan Allah yang hadir dalam semak duri menyala tersebut, Musa mendapatkan pengutusan-Nya untuk membebaskan bangsanya Israel.
Meski ia merasa tak pantas, karena bodoh dan tak pandai bicara.
Tuhan Yesus menyatakan, bahwa Allah mewahyukan justru kepada mereka orang-orang lemah.
“Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.”
Pesan hari ini
Merasakan kehadiran Allah bisa mendorong kita untuk lebih wawas diri dan mendorong berbuat baik, mengasihi sesama. Ia bisa hadir di sekitar kita dalam sebuah kesederhanaan sekalipun.
Dalam kerendahanhatilah kita mampu merasakan kehadiran-Nya.
“Kesempatan terbaik adalah melakukan hal yang baik untuk orang lain. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”