BERIKUT ini kisah lama tentang Danau Sentarum. Lokasinya ada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar.
Kisah ini ditulis oleh Romo Amandus Ambot OFMCap yang pernah menjabat Minister Provinsial Ordo Fransiskan Kapusin Provinsi Pontianak – untuk membedakan Kapusin Provinsi-provinsi lainnya yang ada di wilayah Sumatera Utara.
Panen banyak ikan
“Setiap musim kemarau, masyarakat bukan hanya bisa panen banyak ikan di danau. Tapi juga di sungai-sungai kecil,” tulis Romo Amandus OFMCap.
“Pada waktu permukaan air Danau Sentarum mengalami surut, maka ikan-ikan kecil akan berpindah dan lari sungai-sungai kecil di sekitarnya. Itulah yang menyebabkan sungai-sungai kecil di sekitaran danau itu lalu kepasokan banyak ikan,” lanjutnya.
Di mana-mana terjadi “tumpukan” ikan-ikan kecil. Jumlahnya bisa ribuan.
Yang terjadi kemudian, banyak orang mulai beraksi berburu ikan. Hal itu bisa dilakukan
Orang tinggal masukkan ribuan ikan-ikan kecil itu ke dalam sebuah karung.
“Bahkan hanya dalam waktu 2-3 menit saja, orang sudah bisa panen ikan sebanyak 2-3 karung kampel,” tulis Romo Amandus.
Jadi ikan riu asin
Karena saking banyaknya hasil panenan ikan, maka orang lalu menjemurnya. Jadi ikan asin.
Ikan Riu adalah sebutan populer untuk menamai ikan-ikan kecil hasil panenan di sungai-sungai limpahan dari Danau Sentarum.
“Orang biasanya menjemur Ikan Riu ini untuk kemudian dijadikan ikan asin. Juga bisa disalai,” jelas Romo Amandus.
Ikan Riu kering dan asin ini enak sekali, jika digoreng. Menjadi barang dagangan sangat laris di sana.
“Saya pernah dua kali mengalami bisa ikut panen ikan ini. Terjadi saat sedang melakukan kunjungan ke komunitas Kapusin di sana. Terjadi dulu sekali, saat orang-orang lokal juga sedang asyik panen ikan,” demikian kisah Romo Amandus.
Danau Sentarum dalam bingkai video
Kini kisah lain direkam oleh Bruder Stephanus Paiman OFMCap. Bersama sejumlah rekan, ia ikut berburu ikan di Danau Sentarum.
Terjadi tanggal 5 Agustus 2021 lalu.
Tidak dengan nyuluh ikan di malam hari. Tapi berburu ikan gurami atau disebut kaloi menurut nama lokalnya,
“Kami berhasil panen ikan kaloi seberat hampir 32 kg. Ikan kaloi produksi Danau Sentarum yang terbesar malah mencapai bobot seberat 4,3 kg. Yang lebih kecil ukurannya punya bobot berat masing-masing 3 kg,” tulis Br. Stephanus Paiman OFMCap, Ketua JPIC Ordo Fransiskan Kapusin Pontianak.
Kini simak hasil rekaman video mancingnya di Danau Sentarum awal Agustus 2021 lalu.