Berjaga dengan Bijaksana

0
167 views
Perumpaan lima gadis bodoh dan lima gadis bijaksana

Puncta 27.08.21
PW. St. Monika
Matius 25: 1-13

BAGI kita yang hidup di zaman modern dan canggih sekarang ini mungkin sulit membayangkan tindakan gadis yang bodoh-bodoh itu.

Gak bakalan hal seperti itu akan terjadi di zaman teknologi serba digital ini.

Sekarang zaman komunikasi cepat. Untuk mempersiapkan acara pernikahan sudah diatur jauh-jauh hari sebelumnya. Bahkan sekarang ada WO (Wedding Organizer).

Yah, itu pemikiran kita sekarang orang modern.

Beberapa waktu lalu saya berkoordinasi dengan calon pengantin untuk menunda perkawinan karena calon pengantin laki-laki terpapar covid-19.

Demi menjaga kebaikan bersama, pihak keluarga setuju untuk menunda sampai semua dinyatakan sehat.

Untunglah semua bisa dikomunikasikan dengan baik, sehingga semua dapat menerima penundaan ini dengan lapang dada.

Persoalan utama dalam Injil bukan soal upacara perkawinan, tetapi Yesus mau mengajak pendengar-Nya untuk berjaga-jaga setiap saat.

Yang dibicarakan Yesus adalah tentang kedatangan Anak Manusia.

Semua orang tidak tahu persis kapan Tuhan datang. Maka sangat dibutuhkan kebijaksanaan untuk selalu berjaga-jaga.

Menghadapi hari Tuhan yang tidak jelas waktunya, orang harus bijaksana.

Orang bijaksana memiliki kemampuan untuk menentukan prioritas hidup dan pandai mengantisipasi hal-hal ke depan.

Perempuan yang bijaksana itu selain membawa pelita, juga minyak dalam buli-buli.

Orang bijaksana selalu berpikir positif, menyiapkan segala sesuatu dengan teliti. Ia taat dan disiplin dalam berbagai hal.

Tidak hanya berpikir jangka pendek atau sesaat saja, tetapi melihat jauh ke depan.

Orang bijaksana bersikap “open minded” dan mau belajar menerima kesalahan atau kekurangan.

Gadis-gadis bijaksana itu terbuka dan melihat kekurangan gadis lain yang hanya membawa pelita.

Mereka berani ambil risiko untuk menyiapkan minyak selain pelita yang menyala.

Kedatangan Tuhan tidak dapat diduga. Maka mari kita menyiapkannya dengan bijaksana.

Dibutuhkan pengorbanan, ketelitian dan kesiapan, peka terhadap keadaan di sekitarnya dan tangguh berjaga-jaga.

Kita diharapkan “tengen, tanggap, tangguh lan tanggon.”

Naik mobil pergi ke Jakarta.
Lebih santai kalau naik kereta.
Kita ini sedang berjaga-jaga,
Siapkan diri selalu siap sedia.

Cawas, selalu siap sedia….
Rm. Alex. J. Purwanto, Pr
[14:11, 26/08/2021] Romo Joko Purwanto Pr Ketapang: Puncta 27.08.21
PW. St. Monika
Matius 25: 1-13

BAGI kita yang hidup di zaman modern dan canggih sekarang ini mungkin sulit membayangkan tindakan gadis yang bodoh-bodoh itu. Gak bakalan hal seperti itu akan terjadi di zaman teknologi serba digital ini.

Sekarang zaman komunikasi cepat. Untuk mempersiapkan acara pernikahan sudah diatur jauh-jauh hari sebelumnya. Bahkan sekarang ada WO (Wedding Organizer).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here