Manis di Bibir, Lain di Hati

0
1,107 views
Ilustrasi: Munafik. (Ist)

Bacaan 1: Ul 4:1-2. 6-8
Bacaan 2: Yak 1:17-18. 21b-22. 27
Injil: Mrk 7:1-8. 14-15. 21-23

SIAPA bilang lidah itu bertulang? Karena tak bertulang, kadang pergerakannya bisa lentur kemana-mana.

Lain di bibir lain di hati, antara perkataan dengan kata hatinya, tidak sesuai atau tidak jujur.

Di zaman digital ini, antara realita hidup dan bermain sandiwara kadang sulit dibedakan.

Bahasa kerennya adalah “pencitraan”. Orang berbuat hanya agar tampak bagus di mata orang lain.

Terutama di saat pemilihan kepala daerah, anggota DPRD atau DPR dan pemilihan presiden.

Semua calon berlaku seolah sebagai ‘orang baik’, padahal kehidupan kesehariannya bisa jadi bertolak belakang.

Tuhan Yesus menyindir perilaku orang-orang Farisi dan para ahli Taurat, saat mereka bertanya jawab dengan-Nya.

Dalam tradisi Yahudi, orang-orang Farisi memang dikenal sangat taat memegang adat istiadatnya.

Namun sayangnya, ketaatan terhadap adat istiadat tersebut tidak diimbangi dengan ketaatan Hukum Tuhan yaitu kasih.

Mereka kadang mengabaikan orang-orang lemah. Misal yatim piatu dan menindas janda-janda dalam kesusahan mereka.

Maka, Santo Yakobus menasihati jemaatnya,

“…Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.”

Mereka menghindari hal-hal yang menajiskan menurut adat istiadat namun mengabaikan kasih yang sejati.

Padahal, menurut Tuhan Yesus hal yang menajiskan itu justru berasal dari dalam hati.

“…Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya. Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.”

Dari dalam hati orang, timbul segala pikiran jahat,

Sebenarnya, Nabi Musa mengajarkan kepada bangsa Israel untuk setia dan melaksanakan kehendak Allah.

“Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN…Lakukanlah dengan setia.”

Pesan hari ini

Manis di bibir lain di hati, antara ucapan dan perilakunya tidak nyambung alias berbeda. Berlagak alim, namun ternyata kejam terhadap orang lemah.

Dunia perlu orang jujur, bukan mereka yang melakukan pencitraan.

“Seribu kebaikan tidak akan menjadikanmu seperti malaikat. Tapi dengan satu kesalahan cukup membuat orang lain menilaimu sebagai iblis. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here