Bacaan: Kej.2:18-24, Ibr.2:9-11, Markus 10:2-16
Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: “Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?” “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-Nya kepada mereka: “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.” (Mrk.10:2.9-12)
Sahabaat pelita hati,
YANG dipersatukan Allah, janganlah diceraikan oleh manusia. Rumusan atau judul pelita sabda hari ini selalu menggema setiap kali mengikuti rangkaian liturgi penerimaan sakramen perkawinan. Asal muasal dari rumusan ini diambil dari teks Markus 10:9, juga tercatat dalam Matius 19:6 bahwa “apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia.”
Sahabat terkasih,
pelita sabda hari ini teramat sangat penting dan istimewa. Penting karena senyatanya ada begitu banyak cerita tentang gagalnya mahligai perkawinan dalam keluarga dan istimewa karena martabat perkawinan kristiani amat luhur dan suci. Pelita sabda hari ini mengajak kita untuk menempatkan perkawinan bukan sekedar urusan manusiawi belaka namun merupakan sakramen yang suci yang melibatkan Tuhan. Dengan kata lain, perkawinan kristiani merupakan sarana untuk mencapai kekudusan. Karenanya di sinilah pentingnya kesetiaan dalam perkawinan. Apalagi perkawinan juga merupakan kehendak Ilahi di mana pasangan harus hidup dalam kesetiaan baik dalam suka mau pun duka.
Sahabat terkasih,
Dasar pengajaran Yesus amat jelas yakni merujuk pada awal mula penciptaan: ”Apa yang dipersatukan oleh Allah, janganlah diceraikan oleh manusia”. Ini adalah perintah Allah yang tak boleh dilanggar oleh manusia. Semoga pesan keutamaan pelita sabda hari ini dapat memompa semangat keluarga-keluarga kristiani untuk menjaga kesetiaan hidup perkawinannya disertai dengan doa yang tak kunjung henti. Dan bagi keluarga-keluarga yang sedang ada dalam pergumulan dan diuji kesetiaannya, hari ini ingat akan janji suci-setianya di depan altar Tuhan. Tetap semangat dan jangan menyerah. Selamat hari Minggu.
Di sini Gajah di sana Gajah, di tengah-tengahnya ada pohon akasia. Yang telah dipersatukan Allah, janganlah diceraikan oleh manusia.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)