Bacaan: Rm. 8:28-30, Lukas 13:22-30
Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir.” (Luk. 13:22-24.30)
Sahabat pelita hati,
“TUHAN sedikit sajakah yang diselamatkan?” Itulah pertanyaan dari salah seorang pengikut Yesus yang menjadi awal dari pelita sabda hari ini. Inti dari pertanyaan ini adalah siapa yang pantas diselamatkan Menanggapi pertanyaan itu Tuhan tak menjawab secara langsung tetapi dengan sebuah tantangan, “Berjuanglah melalui pintu yang sempit dan sesak.” Dengan demikian Tuhan tidak bicara soal hasil tetapi soal berusaha dan berjuang. Siapa pun yang mau berjuang dan berusaha dengan sepenuh hati akan layak menerima yang menjadi hak nya. Karenanya Tuhan menegaskan ada kemungkinan yang terakhir bisa menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu bisa menjadi yang terakhir. Sekali lagi kuncinya adalah berjuang dan berusaha dengan sekuat tenaga. Siapa yang sungguh-sungguh berusaha dan berjuang akan layak mendapatkan haknya.
Sahabat terkasih,
Bagi kita pintu yang sesak itu sudah jelas dan pasti, yaitu Yesus dengan beragam ajaran dan tuntutan-Nya. Jika kita ingin diselamatkan marilah bergegas menuju “Sang Pintu Kehidupan”, yakni Yesus sendiri. Ajaran dan tuntutan Yesus kepada murid-murid-Nya acap kali berat dan sulit tetapi berusaha untuk meraihnya. Tidak mudah untuk mengasihi yang membenci dan memusuhi serta berdoa bagi yang menganiaya. Tetapi itulah ajaran yang ditawarkan Tuhan. Tuhan menuntut kita agar jangan menjadi pengikut Kristus yang biasa-biasa tetapi harus luar biasa. Berani menjadi pelopor dalam bercinta kasih, berkorban bahwa rela mempertaruhkan apa pun demi iman dan Tuhan. Semoga kita mampu menjawab dan mewujudkan tuntutan Tuhan itu dalam hidup sehari-hari. Tetap semangat.
Jika bukti telah diperolehnya. kita tak boleh menyangkal. Bagi yang setia hingga pada akhirnya, akan beroleh keselamatan kekal.
Dari hulu menuju ke hilir, jangan kuatir badai pasti berlalu. Yang terdahulu akan menjadi yang terakhir. yang terakhir akan menjadi terdahulu,
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)