Dipanggil untuk Mengasihi

0
673 views
Ilustrasi: Dipanggil untuk Mengasihi. (Ist)

bacaan 1: Ul 6:2 – 6
Bacaan 2: Ibr 7:23 – 28
Injil: Mrk 12:28b – 34

SEORANG Kristiani tentu sangat paham ajaran Tuhan Yesus tentang “Hukum Kasih”.

Saat dunia berubah menjadi sangat individualistis, maka Hukum Kasih menjadi sesuatu yang sangat menguatkan untuk mengasihi orang lain.

Hukum Kasih bukanlah sebuah “Utopia”, yaitu sesuatu yang sempurna seperti dalam khayalan.

Tuhan Yesus meminta setiap pengikut-Nya, untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi. Mengasihi Allah yang tidak bisa dilihat dengan cara mengasihi sesama sebagai hasil ciptaan-Nya.

Seorang Ahli Taurat datang kepada Yesus, setelah ia mendengar Dia bertanya jawab dengan orang Saduki.

Pertanyaannya mengandung dua makna, tulus tapi juga sekaligus (mungkin) sebuah jebakan “Batman”.

“Hukum manakah yang paling utama?”

Tuhan Yesus menjawab dengan mengutip ayat Kitab Ulangan 6:5:

“Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”

Lalu dilengkapi dengan ayat Imamat 19:18:

“Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”

Dari kedua ayat itu maka kita mendapatkan pemahaman bahwa Perjanjian Lama terbuka dalam Perjanjian Baru dan sementara itu Perjanjian Baru tersembunyi di dalam Perjanjian Lama.

Yesus adalah Imam Abadi sama seperti dalam konsep Imam Melkisedek, yaitu seorang imam Allah yang Maha Tinggi.

Tidak seperti para imam Yahudi yang setiap saat harus mempersembahkan kurban penghapusan dosa baik bagi dirinya sendiri maupun bangsa Israel.

Sebagai seorang imam yang abadi, Kristus mengurbankan Diri-Nya sendiri sebagai kurban, sekali untuk selamanya yang menghapuskan dosa manusia selamanya.

Pesan hari ini

Seseorang tidak mungkin bisa mengasihi Allah yang tidak bisa dilihat kalau tidak mampu mengasihi sesamanya yang bisa dilihatnya. Dan seseorang juga tidak bisa mengasihi sesamanya (orang lain) jika ia tidak mampu mengasihi dirinya sendiri.

Karena cinta-Nya, Tuhan Yesus telah menebus dosa manusia sekali untuk selamanya.

“Cintailah Tuhan dan Dia akan memampukanmu untuk mencintai orang lain bahkan ketika mereka mengecewakanmu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here