Terimalah Satu Sama Lain

0
293 views
Ilustrasi - Perundungan di antara anak-anak. (Ist)

Bacaan 1: Rm 14:7 – 12
Injil: Luk 15:1 – 10

SALAH satu cara agar kelihatan ‘lebih’ di mata orang banyak adalah merendahkan pihak lain.

Biasanya, merendahkan merupakan sikap senang menggurui, merasa lebih baik, dan suka menghina orang lain.

Frank J. Ninivaggi, seorang psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Yale, menyebutkan bahwa merendahkan orang lain sebetulnya merupakan perwujudan dari rasa iri.

Merendahkan orang lain merupakan perilaku yang tidak bisa dibenarkan. Bisa jadi, perilaku demikian adalah tanda gangguan narsistik atau narcissistic personality disorder.

Rasul Paulus mengkritik perilaku jemaat Kristen Yahudi di Roma.

Mereka merasa paling suci dan menganggap Kristen non Yahudi hidup tidak Kristiani, karena tidak melaksanakan Hukum Taurat.

“Mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.”

Dalam nasihatnya, Rasul Paulus meminta mereka saling menghormati satu sama lain dan saling menerima. Sebab Allah menerima setiap orang.

Masing-masing hendaknya berusaha menghormati Tuhan. Sebab setiap orang adalah milik Tuhan dan akan mempertanggungjawabkan segala sesuatunya kepada-Nya.

Tuhan Yesus juga mengkritik perilaku orang-orang Farisi serta para ahli Taurat.

Mereka adalah orang-orang religius namun terjerumus dalam kesombongan rohani.

Merasa diri paling suci dan paling paham Hukum Taurat.

Bagi mereka, orang berdosa harus disingkirkan. Tidak perlu diajak bergaul.

Tidak demikian dengan Tuhan Yesus, justru Ia datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa.

Ia setia mencari setiap orang yang tersesat untuk diajak kembali kepada-Nya.

Tuhan mengajak orang-orang Farisi dan para ahli Taurat, agar mau menghargai dan menerima yang berdosa. Sambil berharap agar orang berdosa itu mau bertobat dan kembali kepada Allah.

Dua perumpamaan tentang satu domba yang hilang diantara sembilan puluh sembilan lainnya dan satu Dirham yang hilang diantara sembilan Dirham lainnya menunjukkan betapa pentingnya satu jiwa yang hilang.

Ketika satu jiwa hilang ditemukan, hal itu menggambarkan sukacita di surga.

“Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah, karena satu orang berdosa yang bertobat.”

Demikian sabda-Nya

Pesan hari ini

Terimalah setiap orang dan jangan saling menghakimi, sebab setiap orang akan menghadapi pengadilan di akhir zaman.

Mari kita turut berdoa agar mereka yang tersesat ditemukan oleh Tuhan.

“Saat orang meremehkanmu, jangan kecewa. Tunjukkan bahwa mereka salah. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here