RIP Sr. Eusthochia SSpS, Suster Pejuang Kemanusiaan

0
307 views
Ilustrasi: Alm. Sr. Eusthochia SSpS, Suster Pejuang Kemanusiaan. (Ist)

KABAR duka dari Tarekat Suster SSpS di Maumere, Flores, NTT.

Telah meninggal dunia di Maumere hari Senin dinihari tanggal 8 November 2021 pukul 02.00 WITA: Sr. Eusthochia SSpS.

Almarhumah Sr. Eusthochia SSpS sudah lama sakit. Namun, meski sakit, semangatnya untuk berjuang membela hak-hak kaum perempuan tetap senantiasa berkobar tak pernah padam.

Berikut ini tulisan kenangan akan almarhumah Sr. Eusthochia SSpS.

Selamat jalan Sr. Eusthochia SSpS

Dalam banyak hal, Gereja Katholik identik dengan elemen patriarkat. Di dalam stereotype semacam itulah Suster Eusthochia telah tumbuh menjadi batu marmer di dalam Gereja maupun masyarakat.

Untuk melindungi kaumnya yang teraniaya dan menderita. Tembok biara adalah tempat perlindungan terbaik yang ia dan komunitasnya berikan selama sekian dekade.

Namanya harum hingga jauh. Menyebut namanya seolah sudah menjadi garansi integritas bahwa korban akan dilindungi dan hak mereka akan dipenuhi.

Jika pemerintah, aparat keamanan, bahkan pengadilan menjadi tempat permainan, maka pada Suster Eusthochia dan komunitasnya kata tetaplah kata yang didaraskan dalam doa. Untuk turut melepaskan beban yang menderita.

Kata bukan untuk dipermainkan tetapi untuk dijalani dengan semua konsekuensi.

Jika mampir ke biara. Pertanyaannya singkat dan padat. Instrumen verifikasinya sederhana. Jika sudah dirasa cukup, ia behenti dan katakan ‘baik’.

Setelah itu semua seolah sudah siap dijalani, seperti doa yang ia biasa daraskan: “Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.”

Hampir dua dekade, sejak pulang kampung, nama Suster Eusthochia adalah nama yang tidak lepas dari jejaring para perempuan tangguh di Timur.

Mereka bekerja, mereka berdaya, dan mereka hadir menolong kaumnya.

RIP Sr. Eusthochia SSpS, Suster Pejuang Kemanusiaan

Ibarat bulir-bulir Rosario, Suster Eusthochia adalah titik perhentian peristiwa.

Mengenangnya membuat kita merenung.

Dalam sekian ketidaksempurnaan perjalanan manusia, manusia yang berdosa dan lemah pula yang berdiri membantu mereka yang lemah dan tak berdaya.

Dalam tubuh yang menua, tidak pernah ia merasa tua untuk bersuara. Turun ke jalan sekali pun tetap ia lakukan untuk mengingatkan mereka yang lupa pada kenyataan.

Selamat jalan Suster Eusthochia, berdoa dengan mata terbuka tidak bisa dilakukan oleh semua orang, tetapi Suster adalah satu dari sedikit yang mampu itu.

Epang gawang.

Kupang, 8 November 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here