Kehancuran Yerusalem

0
1,458 views
Yerusalem dengan pemandangan Dome of the Rock. (Mathias Hariyadi)

Puncta 18.11.21
Kamis Biasa XXXIII
Lukas 19: 41-44

GERBANG Titus atau Arch of Titus dibangun pada tahun 82 Masehi oleh Kaisar Domitianus, adik Titus. Gerbang ini terletak di Via Sacra, Roma.

Berdekatan dengan Forum Romanum.

Gerbang itu dibangun untuk mengenang kejayaan dan kemenangan Titus, termasuk pengepungan Yerusalem tahun 70 M.

Gerbang ini sangat terkenal dan menjadi model gerbang kemenangan di negara-negara lain; seperti l’Arch de Triompe di Paris yang dibangun pada zaman Napoleon Bonaparte.

Di panel selatan Gerbang Titus terukir sejarah penjarahan Yerusalem, termasuk benda-benda suci Bait Allah seperti Menorah atau lambang Israel, terompet emas dan meja perjamuan suci.

Di atas gerbang itu terukir sebuah tulisan: “SENATVS POPVLVSQVE·ROMANVS DIVO·TITO·DIVI·VESPASIANI·F(ILIO) VESPASIANO·AVGVSTO” artinya “Senat dan Rakyat Romawi (mempersembahkan kepada) yang kudus Titus, putera Vespasianus Augustus.”

Pada tahun 71 Titus kembali ke Roma dengan kemenangan besar atas Yerusalem. Pawai meriah dibuat untuk menyambut pasukan Titus yang membawa banyak harta jarahan dari Bait Suci.

Bagi para turis sekarang, gapura itu adalah sebuah karya seni luar biasa yang menggambarkan bukti kejayaan Kekaisaran Romawi.

Bagi orang beriman, gapura itu adalah saksi bisu atas nubuat Yesus yang disabdakan 30an tahun sebelumnya.

Ketika mendekati Yerusalem, Yesus menangisi kota itu.

“Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu. Sebab akan datang harinya, musuh mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan.

Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain.

Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawat engkau.”

Yesus tahu apa yang akan terjadi pada Yerusalem sebagaimana Dia tahu bahwa di kota itu juga Dia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Ia sungguh mengasihi Yerusalem, karena kota itu lambang kesatuan Israel yang telah dibangun sejak zaman Daud dan penggantinya.

Dan kini tembok Bait Suci tinggal kenangan yang disebut Tembok Ratapan.

Dengan data historis ini kita makin yakin dan percaya akan sabda Tuhan dalam Kitab Suci.

Apa yang disabdakan Yesus sungguh benar dan nyata. Kata-kata-Nya menjadi kenyataan dan kita masih bisa menjumpainya dalam peninggalan-peninggalan sejarah.

Iman kita makin dikuatkan bahwa Injil adalah kebenaran.

Mendung gelap menutup angkasa.
Matahari tersenyum di balik mega.
Yesus menangisi kota suci-Nya.
Ia amat mengasihi kita umat-Nya.

Cawas, sendu senja biru…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here