Sarang Mafia

0
1,548 views
Ilustrasi - Geng mafia. (Ist)

Puncta 19.11.21
Jum’at Biasa XXXIII
Lukas 19: 45-48

KALAU kita melihat film Godfather yang dibintangi Marlon Brando, kita akan mengenal sepak terjang mafia, kelompok bandit atau perampok yang terkenal di Italia.

Di Italia banyak kelompok mafia. Di Sicilia ada kelompok mafia bernama Cosa Nostra yang artinya “urusan kita.”

Mereka punya kode etik bersama yang disebut “Omerta” artinya wajib tutup mulut dan setia penuh.

Pimpinan Cosa Nostra yang terkenal adalah Salvatore “Toto” Riina. Dialah yang menjadi Godfather-nya.

Di Napoli ada kelompok Camorra. Ada buku laris yang mengisahkan sepak terjang kelompok ini yang ditulis Roberto Saviano berjudul Gomorrah.

Mereka merampas, merampok, dan melakukan kekerasan. Mereka bergerak lintas negara. Mafia bisa ada di mana-mana.

Gereja kadang digunakan untuk tempat berbagi informasi, juga tempat transaksi yang aman.

Dalam film terlihat kamar pengakuan dipakai untuk penyamaran dan saling berbagi pesan para informan.

Dalam film Robinhood, perampok yang baik hati itu, ada imam gendut dan botak ikut menjadi anak buahnya.

Yesus bersabda, “Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun”.

Yesus mengulang kembali nubuat dua nabi besar yaitu Yesaya dan Yeremia.. Yesaya menubuatkan bahwa Tuhan akan memenuhi janji-janji keselamatan-Nya di masa datang.

Tetapi keselamatan harus disertai dan ditanggapi dengan cara hidup yang benar dan adil. Umat harus taat terhadap hukum, hidup dalam kebenaran, keadilan, kesetiaan dan kasih.

Keselamatan Tuhan ditawarkan kepada segala bangsa.

Dengan menyebut “rumah doa bagi segala bangsa”, Allah menegaskan kehadiranNya untuk segala bangsa di muka bumi.

Di samping itu, Allah membuka rumah-Nya tidak hanya untuk orang Israel saja, melainkan juga untuk seluruh bangsa di bawah kolong langit.

Yeremia prihatin melihat kondisi umat Israel saat itu: “Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini?”

Terjadi kemerosotan hidup bangsa Israel sebagai bangsa pilihan. Mereka tidak lagi hidup berdasarkan hukum dan perintah Allah, tetapi sebaliknya, mereka malahan mencuri, membunuh, berzinah, bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal, mengikuti allah lain.

Anehnya mereka tidak merasa bersalah dan berdosa sama sekali.

Malahan mereka datang ke hadapan Allah untuk mempersembahan korban dan merasa yakin bahwa mereka pasti diselamatkan.

Inilah yang disebut dengan keyakinan palsu karena korban persembahan dilakukan hanya untuk menutupi kebobrokan hidup mereka sehari-hari.

Dengan kehadiran Yesus di Bait Allah, Ia menegaskan bahwa Allah sudah hadir, bukan melalui persembahan korban yang palsu melainkan Kristus yang hadir nyata dan langsung.

Kini Allah hadir secara baru dan langsung mengajar di tengah umatNya. Inilah awal dari sebuah zaman baru.

Kehadiran Allah yang demikian itu selaras dengan tanggapan dari orang-orang banyak yang hadir dan mendengarkan ajaran Yesus.

Dikatakan oleh Lukas, mereka terpikat kepada Yesus dan ingin mendengarkan-Nya.

Sedang mereka yang hatinya degil seperti para ahli kitab dan imam-imam Bait Suci malah melawan Yesus. Mereka berusaha membinasakan Yesus.

Yesus mengajak orang untuk terbuka hati terhadap kehadiran Allah. Apakah anda sudah membuka diri dan mendengarkan sabda-Nya?

Bunga mawar bunga kamboja.
Semerbak harum indah warnanya.
Yesus Juruselamat umat manusia.
Mari kita percaya kepada-Nya.

Cawas, membuka hati…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here