22 Tahun Kemandirian Bruder CSA Indonesia

0
361 views
Perayaan Ekaristi syukur menandai kemandirian para Bruder Santo Aloisius (CSA) Indonesia. (Dok. CSA)

“Kemandirian ini bukan sesuatu yang romantis tetapi realistis. Kemandirian yang visioner dan di sinilah aku diutus.”

DEMIKIAN pesan utama homili yang disampaikan Romo Maharsono Probo SJ pada perayaan syukur 22 tahun kemandirian Kongregasi Bruder-bruder Santo Aloisius (CSA) Indonesia di kapel Novisiat CSA Kotabaru Yogyakarta, Kamis 25 November 2021.

Bagi CSA, tahun 1999 menjadi tahun istimewa dan bersejarah bagi CSA Indonesia. Hampir seluruh komunitas CSA Indonesia secara bersamaan melaksanakan perayaan syukur kemandirian dengan berbagai cara dan kreatifitas masing-masing.

Kami dari Komunitas Yogyakarta yang terdiri dari empat lomunitas disatukan yang berpusat di Novisiat CSA, Jalan Supadi No. 17, Kotabaru, Yogyakarta.

Berdoa dan berpastoral menjadi cirikhas spiritualitas Kongregasi Bruder Santo Aloisius (CSA).

Proses kemandirian

Dari tahun 1987-1999 terjadi pergulatan dan dinamika serta perjuangan yang tidak mudah demi tercapainya kongregasi mandiri di bawah reksa Keuskupan Agung Semarang.

Proses selama 12 tahun adalah proses refleksi bersama sekaligus kesempatan untuk mengambil sikap dan keputusan yang tepat demi masa depan Kongregasi Bruder CSA.

Dengan kata lain, tahun 1987-1999 adalah:

  1.  ahun penentuan arah kemana Kongregasi CSA mau berlayar.
  2. Tahun rohani untuk mengadakan evaluasi dan refleksi serta diskresi bersama serta pembaharuan diri CSA.
  3. Tahun sebagai proses menemukan jatidiri CSA dengan menerima segala kekurangan dan keterbatasan, segala hasrat dan niat mau mempersembahkan diri dengan pengabdian kepada Tuhan dan Gereja sesuai konteks dan kebutuhan zaman.
  4. Tahun penuh tantangan dan pergulatan, di mana CSA harus berani berproses dan bersikap secara mandiri untuk menumbuh kembangkan segala anugerah Roh Kudus menuju kematangan dan kedewasaan iman.
  5. Tahun berproses menggali dan menemukan spiritualitas khas CSA, yaitu Persaudaraan, Kasih. dan Damai (PKD)
  6. Setelah berproses selama 12 tahun, maka diterbikanlah dekrit resmi Kongregasi Institut-institut Lembaga Hidup Bhakti di Vatikan pada tanggal 25 November 1999: “Kongregasi Bruder-bruder CSA menjadi institut religius yang otonom, berstatus diosesan di bawah reksa penggembalaan pastoral Uskup Keuskupan Agung Semarang.
Merayakan Ekarisi dan kerasulan dalam semangat kebersamaan, dukungan komunitas, dan doa. (Dok. CSA)

Refleksi bersama

Pentingnya perayaan syukur bersama bukan pertama-tama eforia dan rasa syukur yang berlebihan. Namun refleksi atas apa yang telah sedang dan yang akan dibuat oleh CSA.

Isi homili Romo Maharsono SJ berikut ini kiranya menjadi refleksi dan langkah bersama:

  1. Berani menjadi pintu dan dibukakan bagi orang-orang yang bukan Katolik. Artinya menemukan Allah bersama orang-orang yang bukan Katolik (srawung).
  2. Berani membuka pintu bagi kaum muda yang membutuhkan perhatian dan cinta dari para bruder. Berani menjadi sahabat, teman dan pendukung bagi kaum muda, sehingga menemukan Allah dan akrab dengan Allah. Artinya menangkap kehadiran Allah melalui kaum muda yang didampingi dan pada akhirnya menemukan kasih dan damai melalui kaum muda.

Realistis

Kemadirian yang dialami dan dirasakan oleh para bruder CSA rupanya bukan sesuatu yang romantic, namun realistis. Kemandirian yang visioner, di sinilah aku diutus.

Allah dialami oleh yang bukan Katolik, kaum muda yang krisis iman, maupun oleh para bruder sendiri.

Dialah Allah Daniel, Dialah Allah para bruder yang senantiasa menyertai karya dan panggilan para bruder.

Syukur atas pesta peringatan 22 tahun kemandirian Bruder Santo Aloisius (CSA) Indonesia. (Dok. CSA)

Setelah Perayaan Ekaristi bersama, acara dilanjutkan dengan ramah tamah bersama yang amat sangat sederhana.

Rasa syukur dan kegembiraan yang sama ditandai dengan pemotongan tumpeng yang telah disiapkan oleh para bruder novis.

Selamat pesta kemandirian para bruder CSA Indonesia.

Salam PKD.

Yogyakarta 25 November 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here