PADA peringatan Hari Guru Nasional tahun 2021 ini, Suster Damayanti Nahampun FSE alias Sr. Hilaria FSE meraih piagam penghargaan sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) Inspiratif se-Indonesia bersama lima koleganya seprofesi.
Sehari-harinya, ia menjabat Kepala Sekolah Khusus St. Fransiskus Balikpapan, Kaltim.
Piagam ini diberikan oleh Kementerian Pendidikan Indonesia di Jakarta pada acara peringatan Hari Guru Nasional, 25 November 2021.
Acara ini dihadiri oleh ribuan perwakilan berbagai lembaga pendidikan se-Indonesia.
“Dari 2.763 sekolah umum dan SLB 936 sekolah yang mengikuti acara Hari Guru Nasional ini, kemudian masuk finalisasi Kepsek Terbaik sebanyak 140 orang Kepsek. Dan kemudian terpilih sebagai terbaik lagi ada lima orang dari SLB. Termasuk saya,” cerita Sr. Hilaria FSE.
Inovasi di masa pandemi
Ketika ditanyai apa yang membuat suster bisa mendapat penghargaan itu, Suster Hilaria mengatakan demikian.
“Kemungkinan Tim Juri melihat proses inovasi sekolah dalam pembelajaran selama masa pandemi.
Pandemi ini membawa perubahan kebijakan dalam bidang Pendidikan, seperti belajar dari rumah (BDR) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), belajar daring dan luring.
Nah, di daerah yang kondisi pandeminya level II, diperbolehkan menerapkan pembelarajan hybrid, luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring),” jawabnya.
Situasi ini menuntut sekolah yang dikelola Kongregasi Suster FSE di Balikpapan untuk berinovasi dan mengembangkan diri.
Sekolah lalu mengoptimalkan berbagai metode, media dan strategi untuk mengatasi kesulitan pembelajaran, melakukan penyusunan kurikulum darurat sesuai ketentuan berlaku dan meningkatkan kolaborasi antar pihak sekolah, wali murid, guru dan peserta didik.
Profil sekolah
Semua kegiatan pembelajaran di sekolah dipresentasikan dalam bentuk video. Sekolah juga membuat profil SLB dan kemudian mengirimkannya ke Tim Juri.
“Puji Tuhan, kami mendapatkan apresiasi,” jelas Sr. Hilaria FSE.
“Penghargaan ini menjadi semangat bagi kami, para guru, orangtua dan siswa untuk terus mengembangkan karya pendidikan spesial untuk anak-anak berkebutuhan khusus,” tegas Sr. Hilaria FSE lagi.
Sekolah Khusus
Sekolah khusus St. Fransiskus merupakan salah satu sekolah swasta yang menangani Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) mulai dari jenjang TKLB sampai SMALB.
Sekolah Khusus St. Fransiskus Balikpapan berdiri sejak 10 Juli 2017. Sekolah ini memberi layanan Pendidikan PDKB dengan berbagai ketunaan: tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan autis.
Jumlah peserta didiknya sekarang adalah 43 siswa.
Sr Hilaria FSE menjelaskan demikian. Berbeda dengan sekolah pada umumnya, Sekolah Khusus ini memiliki kurikulum seperti terapi anak.
“Tentu ini menjadi tantangan bagi kami di masa pandemi. Namun, kami sudah mempersiapkan semuanya. Anak-anak sudah divaksin semua. Kami juga minta orangtuanya untuk vaksin,” ungkapnya.
Disiplin ketat
Di sekolah, Suster Hilaria FSE menerapkan protokol ksehatan dengan ketat. Juga melatih anak-anak membiasakan diri dengan protokol kesehatan.
Untuk proses pembelajaran berikutnya, jelasnya, “Kami menggunakan metode hybrid, pembelajaran tatap muka terbatas dan pembelajaran dalam jaringan (daring).”
Selama masa pandemi, wali murid sering mengeluh karena anak mereka mengalami tantrum.
Kenapa anak-anak mengalami tantrum?
“Oh itu karena terlalu lama belajar dari rumah dan orangtua mereka mulai sibuk bekerja, sehingga mereka mengalami seperti itu,” jawab Sr. Hilaria FSE.
Namun, persoalan-persoalan itu menuntut para pendidik untuk mencari solusi dan mengembangkan model pembelajaran yang tanggap terhadap persoalan peserta didik.
“Akhirnya, kami boleh mendapatkan penghargaan Kepala Sekolah Inspiratif ini,” jelas Sr. Hilaria FSE penuh semangat.
“Puji Tuhan, penghargaan ini mendorong kami untuk semakin mengusahakan yang terbaik untuk pendidikan khusus, seperti tema Hari Guru Nasional tahun ini: Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan,” tutupnya mengumbar senyum.
Baca juga: Lagi-lagi Sr. Hilaria FSE Jadi Kepsek SLB Inspiratif se-Kaltim
Teruslah berkarya dengan penuh Inspiratif Sr.Hilaria FSE, sesuai dengan visi misi Kongregasi FSE, menyembuhkan orang kecil dan menderita. Selamat melayani anak berkebutuhan khusus yg dikasihi oleh Allah. Tetap semangat sebagai penyembuh bagi penderita lewat karya di Pendidikan PDKB.
terimakasih atas atensinya.