Peduli Mereka yang Lapar

0
302 views
Peduli mereka yang lapar.

Bacaan 1: Yes 2:1 – 5
Injil: Mat 8:5 – 11

BEBERAPA waktu silam seorang wanita kulit putih, Anja Ringgren Loven, yang badannya penuh Tatto mengunggah foto sangat mengharukan di akun facebook-nya.

Sontak foto itu menjadi viral.

Anja memberi minum kepada seorang anak balita hitam kurus kering yang kemudian diberinya nama Hope.

Anak yang saat itu mungkin masih berusia dua tahun, dibuang orangtuanya di jalanan. Ia dianggap bocah penyihir oleh keluarganya, ia bahkan belum mengerti apa-apa tentang hidup.

Keluarganya menganggap Hope sebagai jelmaan penyihir. Ia dibuang dan hidup sendirian hampir delapan bulan di jalanan hingga kelaparan.

Tubuh kecil itu hanya bisa berjalan kesana kemari mencari makan dan tempat tinggal. Hingga akhirnya ia ditemukan dengan kondisi mengenaskan dan diselamatkan Anja.

Badannya kurus, mengalami malnutrisi dan juga cacingan.

Kemudian, Anja dan African Children’s Aid Education and Development Foundation (ACAEDF), segera memberi tindakan pemulihan.

Hope harus diselamatkan dan diberi kesempatan untuk memiliki masa depan.

Delapan pekan kemudian, Anja memposting Hope dengan kondisi yang jauh berbeda, ia bisa tersenyum, tak lagi kurus dan sehat walafiat.

Hope mendapatkan harapan hidup baru yang lebih baik.

Melalui kisah seorang perwira kafir (mungkin orang Syria) di Kapernaum, Tuhan Yesus ingin mengajak para pengikut-Nya peduli kepada orang lain.

Perwira langka ini, sungguh peduli kepada hambanya.

Sebagai militer, ia sangat paham kekuatan dari sebuah perintah atasan. Sehingga ia pun percaya bahwa Yesus juga punya kuasa untuk menyembuhkan hambanya.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.”

Yesus memuji iman perwira tersebut karena melampaui segala sesuatu yang dijumpai Yesus, di antara umat pilihan.

Allah sungguh peduli kepada umat-Nya.

Setelah Samaria dan Kerajaan Utara dihancurkan, melalui Raja Hizkia, Allah ingin memindahkan mereka yang masih hidup ke Yerusalem.

“Keturunan Yakub” diundang untuk berjalan dalam terang Tuhan. Bahwa Israel adalah terang bagi bangsa-bangsa.

Orang-orang Israel tidak diminta untuk menobatkan bangsa-bangsa, namun untuk menarik mereka beribadat ke Sion.

Semua bangsa akan datang ke Yerusalem sebagai pengakuan bahwa Yahwe adalah Raja. Pengakuan ini adalah kunci menuju kedamaian dunia.

Pesan hari ini

Apakah saya sudah peduli dan hadir bagi mereka yang kelaparan di jalan?

“Kau membuatku bahagia, lewat cara yang orang lain tak bisa. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here