“Bagong Takon Bapa”

0
1,250 views
Tokoh punakawan - Bagong.

Puncta 13.12.21
PW. St. Lucia, Martir dan Perawan
Matius 21: 23-27

BAGONG naik ke kahyangan, tempat kediaman para dewa. Ia menggugat dewa-dewa di Suralaya. Ia ingin tahu siapa sebenarnya ayah kandungnya.

Ia tidak puas atas penjelasan banyak orang bahwa ayahnya adalah Semar. Ia dilahirkan dari bayang-bayangnya Semar.

Maka dia bertanya kepada Batara Guru, dewanya para dewa.

Batara Guru pun hanya menerangkan bahwa Bagong berasal dari bayang-bayang Semar. Bagong tidak percaya.

Guru marah kepada Bagong berani gugat di Kahyangan dan berniat melenyapkan Bagong. “Guntur Geni Guntur Angin” senjata Batara Guru diperintahkan meluluh-lantakkan Bagong.

Tetapi tidak berhasil. Bagong masih segar bugar, waras wiris.

Bagong malah bikin geger Kahyangan. Ia berperang melawan dewa-dewa Suralaya. Ia hanya ingin minta jawaban yang benar, siapa ayah sesungguhnya.

Namun para dewa tidak mampu menjawabnya.

Para pemuka bangsa Yahudi bertanya pada Yesus, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberi kuasa itu kepada-Mu?”

Para pemimpin Yahudi itu butuh kejelasan legitimasi.

Mereka meragukan kuasa Yesus. mereka ingin tahu siapa yang memberi kuasa Yesus melakukan banyak mukjijat yang sedemikian mentakjubkan.

Yesus tahu pikiran mereka. Kendati Ia menjawab karena kuasa Allah, mereka pasti tidak percaya.

Maka Yesus balik bertanya kepada mereka, “Aku juga mengajukan pertanyaan kepadmu, dan jika kalian memberi jawabannya, Aku akan mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”

Yesus mengajak mereka berpikir, tidak hanya protes, namun tidak punya dasar apa-apa

Pertanyaan-Nya, “Dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?”

Pemimpin Yahudi itu bingung tidak bisa menjawab. Mereka menghadapi dilema.

Kalau dijawab dari surga, pasti akan ditanya lanjut, “Mengapa kalian tidak percaya kepadanya?”

Namun kalau dijawab dari manusia, orang banyak pasti akan melawan mereka, karena banyak orang percaya Yohanes adalah nabi.

Kedegilan, gengsi, kesombongan para pemimpin membuat mereka menutupi kebenaran.

Kalau hati mereka terbuka, pasti bisa melihat kuasa Allah dalam tindakan dan karya Yesus.

Namun karena kesombongan dan kedegilan, mereka menutupi kebenaran.

Mereka malu mengakui Yesus berasal dari Allah, juga tidak percaya pada pewartaan Yohanes Pembaptis.

Kesombongan menutupi kebenaran dan mereka dibutakan oleh status jabatan. Orang yang tidak mau membuka hati sulit untuk percaya dan menerima penjelasan apa pun.

Yesus pun tidak memberi jawaban dari manakah kuasa diberikan sehingga Ia melakukan banyak mukjizat.

Mari kita membuka hati dan peka melihat karya Tuhan. Kebenaran dan kebaikan akan disingkapkan bagi kita.

Karya Yesus sudah menunjukkan siapa dan dari mana Dia datang, tanpa harus meminta bukti atau kuasa.

Mentari sore sudah hampir pupus.
Saat sinarnya di atas ambang senja.
Kuasa Allah nampak dari karya Yesus.
Ia menghadirkan kasih Allah kepada kita.

Cawas, marilah kita percaya…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here